JAVAFX – Gubernur Bank of England (BOE) Mark Carney yang menjabat pada periode Juli 2013 – Juni 2021 kedepannya akan berbicara kepada publik mengenai kebijakan moneter yang akan diambil oleh Bank Sentral Inggris sebagai langkah untuk mendukung ekonomi di negara tersebut ditengah kekhawatiran epidemi Covid-19 yang kian meluas hingga ke seluruh dunia.
Sebagai kepala Komite Kebijakan Moneter (MPC), BOE yang mengendalikan suku bunga jangka pendek, Carney memiliki pengaruh lebih besar terhadap nilai poundsterling daripada mata uang utama lain mana pun. BOE berencana akan mengambil langkah dalam memutuskan seberapa besar pemotongan suku bunga yang akan dilakukan guna mendukung ekonomi Inggris dari dampak penyebaran virus corona yang terus meluas.
Lebih dari 3.000 orang telah terbunuh oleh virus corona, sekitar 3,4% dari mereka yang terinfeksi jauh di atas tingkat kematian akibat flu musiman di bawah 1%. Virus itu terus menyebar dengan cepat di luar pusat wabah di Cina, dengan Italia semalam melaporkan lompatan kematian menjadi total 79.
Pedagang meneliti keterlibatan publiknya sebagai petunjuk tentang kebijakan moneter masa depan dan komentarnya pun dapat memicu tren positif atau negatif jangka pendek.
Guna menyelamatkan ekonomi Inggris BOE akan melakukan pemangkasan suku bunga, tetapi harus melihat dari beberapa sisi lainya. Seperti bank sentral lainnya yang telah melakukan kebijakan moneter terlebih dahulu seperti Federal Reserve, Bank of Canada dan Bank Sentral Eropa (ECB).
The Fed menegaskan kembali akan memantau perkembangan dan implikasinya untuk prospek ekonomi dan akan menggunakan alat-alatnya dan bertindak sesuai untuk mendukung ekonomi.
Federal Reserve menurunkan kisaran target untuk dana federal atau suku bunga acuan sebesar 50bps menjadi 1.00-1.25% dalam langkah darurat yang diambil pada Selasa 3 Maret. Fed mengatakan virus corona menimbulkan resiko yang berevolusi terhadap kegiatan ekonomi.
Ini adalah pemangkasan suku bunga tingkat darurat pertama sejak krisis keuangan pada 2008 yang lalu meskipun pasar sudah menetapkan potongan 50bps atau 75bps dalam pertemuan FOMC 18 Maret nanti. Langkah ini mengikuti pengumuman negara G7 yang dibuat sebelumnya pada hari dimana pembuat kebijakan menegaskan kembali komitmen mereka untuk mencapai pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan, meskipun gagal memberikan tindakan spesifik.
Kelompok negara yang tergabung dalam G7 saat ini sedang menyusun pernyataan tentang bagaimana mereka berencana untuk melunakkan pukulan ekonomi global sebagai dampak dari virus corona dan mengoordinasikan penurunan suku bunga bank sentral.