Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken, pada Senin (19/6), mengatakan AS dan China memiliki kewajiban untuk mengelola hubungannya secara bertanggung jawab.
Selama pertemuan di Beijing kepada para pemimpin China, Blinken mengatakan bahwa keterlibatan langsung adalah cara terbaik untuk memastikan perbedaan pendapat tidak berubah menjadi konflik.
Berbicara kepada wartawan di Beijing, Blinken mengatakan, pada Senin, bahwa ia telah melakukan diskusi yang jujur dan substantif dengan Presiden China Xi Jinping dan diplomat senior China Wang Yi.
“Saya mengharapkan kunjungan tambahan oleh pejabat senior AS ke China dalam beberapa minggu mendatang,” kata Blinken dalam konferensi pers tersebut.
Ia menambahkan bahwa Washington menyambut baik kunjungan lebih jauh oleh pejabat China ke Amerika Serikat.
Presiden China Xi Jinping menyerukan AS untuk mengadopsi sikap pragmatis dan rasional dan bekerja sama dengan China dalam jalur yang sejalan, tulis pernyataan yang dikeluarkan oleh pemerintah China.
Meskipun kedua belah pihak sepakat tentang perlunya menstabilkan komunikasi, Blinken kembali ke Washington dengan ketidakberhasilan untuk mencapai persetujuan dari pihak China untuk membentuk saluran komunikasi antar militer.
“Saat ini, China belum setuju untuk melakukannya” kata Blinken.
Washington mengatakan jalur komunikasi militer harus tetap terbuka jika terjadi krisis.
Ali Wyne, pengamat senior di Eurasia Group yang menangani isu praktik makro-geopolitik global, mengatakan dalam email kepada VOA bahwa walaupun situasinya masih mengkhawatirkan dengan penolakan China atas proposal yang diajukan Blinken untuk membangun jalur komunikasi militer, namun keputusan Xi untuk bertemu dengan Blinken “menandakan bahwa China, bukan hanya AS, menghargai pentingya untuk memperlambat rusaknya hubungan antara AS dan China.”