Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden meyakinkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada Minggu (13/2) mengenai komitmen AS terhadap “kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina,” meski AS mengatakan ancaman invasi Rusia terhadap Ukraina bisa terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Biden berbincang lewat telepon dengan pemimpin Ukraina itu dari Camp David di luar Washington, dimana pemimpin AS itu menghabiskan waktu akhir pekannya.
Para pejabat Barat telah menyatakan kekhawatiran bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin bisa menyerang bekas republik Soviet itu dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan pada Rabu (16/2) mendatang.
Gedung Putih mengatakan dalam pernyataan bahwa Biden “menyampaikan dengan jelas (kepada Zelenskiy) bahwa AS akan merespon dengan cepat dan tegas, bersama para sekutu dan mitra-mitra, terhadap agresi lebih jauh Rusia terhadap Ukraina.” Biden tidak akan mengirim pasukan AS untuk bertempur mendampingi Ukraina apabila terjadi invasi Rusia.
Namun, Biden berjanji akan memberlakukan sanksi-sanksi ekonomi yang “cepat dan berat.” Gedung Putih mengatakan Biden dan Zelenskiy “sepakat akan pentingnya mengupayakan solusi diplomatik dan mencegah” invasi Moskow, meski tawaran diplomatik yang diajukan Barat kepada Putin sejauh ini gagal mengatasi kebuntuan.