Presiden AS Joe Biden, bersama dengan para pemimpin negara belahan Bumi Barat, meluncurkan sejumlah langkah untuk mengatasi migrasi, meskipun ada perpecahan atas daftar negara yang diundang Biden pada pertemuan puncak di Los Angeles.
Kesepakatan tentang “Deklarasi Los Angeles” muncul pada hari Jumat (10/6), pada hari terakhir KTT Amerika, yang digoncang oleh keputusan Biden untuk mengecualikan Kuba, Nikaragua dan Venezuela karena ketiga negara itu dianggap tidak cukup demokratis.
Para pemimpin Meksiko, Guatemala dan Honduras memboikot tidak hadir ke KTT karena langkah itu, sementara para pemimpin Amerika Selatan lainnya menegur Biden atas keputusannya.
Biden mengatakan pada Jumat, bahwa 20 negara mendaftar untuk mengambil bagian dalam Deklarasi Los Angeles, yang katanya “mengubah pendekatan kami untuk mengelola migrasi di Amerika.” Deklarasi itu mencakup sejumlah tindakan terkait migrasi, termasuk meningkatkan program pekerja tamu, memberi bantuan kepada masyarakat yang paling terimbas migrasi, dan menerapkan pengelolaan perbatasan yang manusiawi.
“Migrasi harus menjadi pilihan sukarela, berdasarkan informasi dan bukan keharusan,” kata deklarasi itu dan menambahkan “Kami mengakui bahwa menangani migrasi internasional yang tidak teratur memerlukan pendekatan wilayah.” Ini termasuk komitmen oleh negara-negara di seluruh Amerika, termasuk rencana Meksiko untuk meningkatkan visa pekerja untuk Guatemala dan Kosta Rika guna memperluas perlindungan bagi Kuba, Nikaragua dan Venezuela.