Biden Ungguli Trump Secara Nasional, Bersaing Ketat di Sejumlah Negara Bagian

0
63

Sembilan minggu menjelang Hari Pemilu di Amerika Serikat, mantan wakil presiden Joe Biden masih tetap unggul setelah selama berbulan-bulan unggul dari Presiden Donald Trump dalam jajak pendapat nasional.

Namun survei menunjukkan persaingan makin tajam, bahkan lebih ketat di negara bagian penting yang kemungkinan besar akan menentukan hasilnya.

Biden, yang menjadi senator AS selama 36 tahun, dan menjadi wakil dari Presiden Barack Obama selama delapan tahun, secara umum unggul dari Trump dengan 8 hingga 10 poin persentase pada survei sepanjang 2020.

Namun keunggulannya berkurang menjadi rata-rata 6,2 poin persentase dalam sejumlah jajak pendapat baru-baru ini yang dikumpulkan oleh situs RealClearPolitics.

Keunggulan Biden bahkan lebih tipis di tiga negara bagian utama yang sering dimenangkan oleh Partai Demokrat , yaitu Pennsylvania, Michigan, dan Wisconsin yang berhasil dikuasai Trump pada 2016 untuk memenangkan pemilu.

AS memutuskan kepresidenan melalui bentuk demokrasi tidak langsung, bukan dengan suara nasional terbanyak melainkan melalui Electoral College, di mana pemenang di setiap negara bagian menerima semua suara pemilih negara bagian tersebut.

Jumlah suara elektoral setiap negara bagian ditentukan berdasarkan populasinya.

Calon presiden harus memenangkan setidaknya 270 dari 538 suara elektoral.

Negara bagian terpadat – California yang condong ke Partai Demokrat memiliki 55 suara dan Texas yang dikuasai Partai Republik memiliki 38 suara elektoral memegang pengaruh paling besar.

Tujuh negara bagian dan Washington, D.C.

paling sedikit pengaruhnya, dengan masing-masing memiliki tiga suara elektoral.

Jika Biden memenangkan kembali Pennsylvania, Michigan, dan Wisconsin, dan hasil di 47 negara bagian lainnya tetap sama seperti 2016, tokoh Partai Demokrat berusia 77 tahun itu akan memenangkan kursi kepresidenan.

Pemungutan suara saat ini membuat Biden unggul di ketiga negara bagian, tetapi tipis, dengan 4,7 poin persentase di Pennsylvania, 2,6 di Michigan dan 3,5 di Wisconsin.

Trump, usia 74, kalah suara pemilih nasional pada tahun 2016 dengan sekitar 2 poin persentase – hampir 3 juta suara – dari tokoh Partai Demokrat Hillary Clinton, mantan menteri luar negeri AS.