Presiden Amerika Joe Biden menanggapi pengambilan dokumen rahasia oleh Presiden Donald Trump untuk dibawa ke rumah pribadinya di Mar-a-Lago, Florida.
Menurut pernyataan tertulis Biro Penyidik Federal FBI yang dirilis hari Jumat (26/8), 14 dari 15 kotak yang ditemukan di kediaman Trump awal tahun ini berisi dokumen rahasia, sebagian besar bahkan sangat rahasia, yang dicampur dengan berbagai surat kabar, majalah dan korespondensi pribadi.
Menurut dokumen pengadilan, tidak ada ruang di kediaman Trump di Mar-a-Lago yang diizinkan untuk menyimpan dokumen rahasia.
Hal ini yang menjadi alasan FBI untuk menggeledah property itu awal bulan ini, termasuk “kemungkinan alasan menemukan bukti pelanggaran.” Ditanya wartawan di luar Gedung Putih saat akan berangkat ke Beltsville, Maryland, apakah pantas bagi seorang presiden untuk membawa pulang dokumen rahasia, Biden mengatakan hal itu “tergantung pada keadaan.” “Misalnya saya… di rumah saya ada ruang yang aman dan terjamin.
Saya membawa pulang PDB (Presidential Daily Briefs.red) hari ini.
Itu terkunci.
Ada seseorang yang bersama saya.
Ada personel militer bersama saya.
Saya membacanya.
Saya menguncinya kembali dan kemudian memberikannya pada militer,” papar Biden.
Namun, Biden mengejek gagasan bahwa seorang presiden dapat mendeklasifikasi dokumen apa pun yang menurutnya cocok.
“Saya ingin Anda tahu bahwa saya akan menyatakan semua (dokumen) rahasia yang ada di dunia menjadi tidak rahasia.
Saya presiden, saya dapat melakukan semua hal itu.
Ayo!” ujar Biden bercanda.
“Saya tidak akan mengomentari hal ini karena saya tidak tahu detilnya.
Saya bahkan tidak ingin tahu.
Saya akan membiarkan Departemen Kehakiman yang mengurusnya,” tambah