Biden Serukan Pengadilan Kejahatan Perang terhadap Putin atas Kekejamannya di Ukraina

0
51

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, pada Senin (4/4), menyerukan pengadilan kejahatan perang terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin.

Dia mengutuk Putin atas kekejaman yang diduga dilakukan oleh pasukan Rusia di wilayah Bucha, pinggiran ibu kota Ukraina, Kyiv, yang baru terungkap dalam beberapa hari terakhir.

“Anda mungkin ingat saya dikritik karena menyebut Putin sebagai penjahat perang,” kata Biden kepada para wartawan di Gedung Putih.

“Fakta sebenarnya, Anda melihat apa yang terjadi di Bucha.

Ini membenarkan bahwa dia adalah penjahat perang.

Tapi kami harus mengumpulkan informasi.” “Sosok ini (Putin.red) adalah sosok yang brutal dan apa yang terjadi di Bucha itu keterlaluan, dan semua orang telah melihatnya,” kata Biden, merujuk pada Putin ketika pemimpin AS itu kembali ke Washington setelah menghabiskan waktu akhir pekan di negara bagian asalnya, Delaware.

“Ya, saya akan terus menambahkan sanksi.” Mayat 410 warga sipil telah dipindahkan dari kota-kota di wilayah Kyiv yang baru-baru ini direbut kembali dari pasukan Rusia, kata jaksa agung Ukraina, Iryna Venediktova.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, pada Senin (4/4), mencuit bahwa Uni Eropa akan mengirim penyelidik ke Ukraina untuk membantunya “mendokumentasikan kejahatan perang.” Pada hari yang sama, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengunjungi wilayah Bucha yang hancur karena perang, dan mengatakan kepada rakyatnya lewat siaran televisi nasional bahwa saat ini tampaknya lebih sulit untuk berunding soal mengakhiri perang dengan Rusia karena kekejaman yang dilakukan oleh pasukan Moskow menjadi semakin jelas.

Dengan bukti warga sipil diikat dan ditembak dari jarak dekat, kuburan massal dan mayat berserakan di jalan-jalan Bucha, Zelenskyy menyatakan, “Ini adalah kejahatan perang dan akan diakui oleh dunia sebagai genosida.” Moskow telah membantah tuduhan membunuh warga sipil di Bucha.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menggambarkan adegan di pinggiran Kyiv itu sebagai “provokasi anti Rusia yang diatur.” Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan gambar-gambar dari Bucha itu “menunjukkan kekejaman ini bukan tindakan seorang tentara nakal.

Itu adalah bagian dari kampanye yang lebih luas dan meresahkan.

Mereka yang bertanggung jawab atas kekejaman ini harus dimintai pertanggungjawaban.” Lithuania mengusir duta besar Rusia yang ditempatkan di Vilnius dan menarik duta besarnya sendiri dari Moskow.

Sementara itu, baik Prancis maupun Jerman mengatakan mengusir diplomat Rusia dari kedua negara itu.

[lt/ka] Sebagian informasi dalam laporan ini berasal dari Reuters dan The Associated