Biden: Serangan Rudal di Polandia Sepertinya Tidak Ditembakkan dari Rusia

0
80

Para pemimpin Kelompok Tujuh (G7) pada Rabu (16/11) pagi melakukan pertemuan darurat di sela-sela KTT Kelompok 20 (G20) di Bali.

Mereka membahas ledakan di Polandia timur yang dikaitkan Warsawa dengan rudal buatan Rusia.

Ini berpotensi menandai eskalasi signifikan dalam Perang Rusia di Ukraina.

“Kami setuju mendukung penyelidikan Polandia atas ledakan di pedesaan Polandia dekat perbatasan Ukraina,” kata Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden kepada wartawan setelah pertemuan itu.

“Dan saya akan memastikan kami tahu betul apa yang terjadi.” Biden mengatakan, hingga kini kecil kemungkinan rudal itu ditembakkan dari Rusia.

“Ada informasi awal yang menentang itu.

Saya tidak ingin mengatakan itu sampai kita benar-benar menyelidikinya,” tambahnya.

Para pemimpin G7 juga membahas rangkaian serangan rudal Rusia terbaru, kata Biden.

Mereka menilai tindakan Rusia “sama sekali tidak masuk akal.” “Dan selagi dunia berkumpul di G20 untuk mendesak de-eskalasi, Rusia terus – telah memilih – untuk meningkatkan serangannya di Ukraina.

Selagi kita bertemu,” ujar Biden.

Presiden AS itu dibangunkan semalam oleh staf dan diberitahu tentang ledakan rudal, yang dilaporkan karena rudal Rusia yang tersesat.

Biden berbicara melalui telepon dengan Presiden Polandia Andrzej Duda, dan dengan kepala NATO Jens Stoltenberg sebelum mengadakan pertemuan G7, yang terdiri dari perwakilan negara-negara industri besar.

Biden menjanjikan Duda “dukungan penuh AS dan bantuan bagi penyelidikan Polandia.” Ia “menegaskan kembali komitmen kuat Washington terhadap NATO.” Ia menyampaikan belasungkawa kepada korban ledakan.

Polandia mengatakan ledakan itu menewaskan dua orang.

Ledakan tersebut menandai pertama kalinya sejak invasi Ukraina, bahwa senjata Rusia jatuh di negara anggota NATO.

Polandia telah meminta pertemuan NATO berdasarkan Pasal 4 perjanjian pendirian aliansi, kata dua diplomat Eropa kepada kantor berita Reuters.

Menurut Pasal 4, anggota dapat mengangkat masalah apa pun yang menjadi keprihatinan, terutama yang berkaitan dengan keamanan negara anggota.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengecam serangan itu.

Menurutnya, itu adalah “peningkatan yang sangat signifikan” dari perang tersebut.