Presiden Joe Biden hari ini akan menyampaikan pidato yang isinya memperingatkan bahwa Amerika Serikat tengah menghadapi ancaman terhadap demokrasi.
Pernyataan itu menjadi serangan baru Biden terhadap tokoh Partai Republik, Donald Trump, dan sekutu-sekutunya, yang bisa meningkatkan peluang Biden untuk terpilih kembali tahun depan.
Pernyataan Biden di Phoenix, Arizona, itu juga akan berisi apresiasinya terhadap warisan mendiang Senator Partai Republik dari Arizona, John McCain, yang juga calon presiden dari Partai Republik pada Pemilu 2008 dan wafat pada 2018.
Biden dan McCain tetap berteman meskipun memiliki perbedaan politik yang tajam.
“Presiden Biden akan berbicara tentang keyakinannya bahwa kita tidak boleh meninggalkan pengorbanan yang telah diberikan generasi Amerika dalam membela demokrasi kita,” kata seorang pejabat Gedung Putih saat menggambarkan pidato Biden nanti.
Upaya Biden memenangi masa jabatan keduanya mungkin tergantung kepada rakyat Amerika dalam mengesampingkan kekhawatiran tentang usianya yang sudah lanjut.
Biden akan berusia 81 tahun pada November.
Dia berharap bisa memupus kekhawatiran tersebut dengan mengingatkan potensi ancaman terhadap demokrasi yang diberikan Trump, termasuk serangan terhadap Gedung Capitol AS pada 6 Januari 2021.
Dalam penggalangan dana kampanye di San Francisco pada Rabu malam, Biden mengungkapkan bahwa dia mencalonkan diri karena kekerasan politik di Amerika tidak akan pernah bisa diterima.
“Donald Trump dan Republiken MAGA bertekad menghancurkan demokrasi Amerika karena mereka ingin menghancurkan struktur-struktur kelembagaan,” kata Biden.
Sang pejabat Gedung Putih juga mengatakan pernyataan Biden di Tempe, Arizona, dekat Phoenix, akan menjadi pidato keempat dari serangkaian pidatonya mengenai ancaman terhadap demokrasi.
Biden juga akan mengumumkan pendanaan untuk membangun McCain Library bersama McCain Institute dan Arizona State University.
Dana tersebut diambil dari American Rescue Plan yang nilainya kini mencapai 1,9 triliun dolar AS (Rp29,6 kuadriliun).
Pidato Biden tersebut disampaikan setelah debat kedua calon presiden dari Partai Republik untuk Pemilu 2024 yang diadakan pada Rabu di California.
Debat itu sering kali berubah menjadi hiruk-pikuk yang diwarnai pertengkaran dan pernyataan-pernyataan aneh dari ketujuh calon presiden kubu Partai Republik.
Trump, yang kembali melewatkan debat itu, dicap “missing in action” (hilang dalam pertempuran) oleh Gubernur Florida Ron DeSantis, sementara mantan Gubernur New Jersey Chris Christie mengejek Trump sebagai “Donald Duck” (Donald Bebek).
Trump justru menyampaikan pidato di Detroit kepada para pekerja otomotif dengan mengecam dukungan Biden terhadap kendaraan listrik.