Presiden Amerika Joe Biden telah merilis apa yang digambarkannya sebagai rencana nasional “pertama” untuk melawan terorisme domestik.
Dalam pernyataan hari Selasa (15/6), Biden mengatakan Strategi Nasional Untuk Mengatasi Terorisme Domestik ini ditujukan untuk meningkatkan analisis pemerintah dan berbagi informasi tentang terorisme domestik pada lembaga penegak hukum di semua tingkatan.
Mencegah rekrutmen teroris dan melemahkan kemampuan mereka untuk memobilisasi, serta menggagalkan dan menghentikan kegiatan mereka; merupakan elemen kunci dalam strategi itu, tegas Biden.
Rencana itu juga untuk “mengatasi kontributor (hal-hal yang ikut mendorong terjadinya terorisme domestik) dalam jangka panjang” seperti “kebencian ras, etnis dan agama.” “Terorisme domestik – yang didorong oleh kebencian, kefanatikan, dan bentuk ekstremisme lainnya – adalah noda dalam jiwa Amerika.
Hal ini bertentangan dengan semua yang diperjuangkan negara kita dan merupakan tantangan langsung terhadap keamanan nasional, demokrasi dan persatuan kita,” ujar Biden dalam pernyataan itu.
Strategi itu dirilis lebih dari enam bulan setelah serangan terhadap gedung Kongres Amerika 6 Januari lalu oleh ribuan pendukung mantan presiden Donald Trump ketika Kongres sedang bersiap mengesahkan kemenangan Presiden Joe Biden, yang tidak diakui Trump.
Ancaman ekstremis dengan aksi kekerasan di Amerika meningkat pada tahun 2021 ketika organisasi-organisasi supremasi kulit putih dan milisi anti-pemerintah menimbulkan risiko tertinggi, demikian menurut beberapa pejabat yang mengutip laporan dari Kantor Direktur Intelijen Nasional AS itu.