Berbicara pada konferensi pers di Tokyo setelah mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida hari Senin (23/5), Presiden AS Joe Biden mengakui ekonomi AS “bermasalah” tetapi mengatakan “tidak separah yang dihadapi dunia.” Komentar itu disampaikan tepat sebelum Biden memperkenalkan Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik, kesepakatan perdagangan baru yang dirancang pemerintahannya yang menekankan dedikasi AS di wilayah ekonomi yang diperebutkan itu.
Kerangka ekonomi ini juga menekankan perlunya stabilitas dalam perdagangan setelah gangguan yang disebabkan oleh pandemi dan invasi Rusia di Ukraina.
Sebelumnya, dalam pertemuan dua hari kelompok Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) yang berakhir Minggu, Amerika dan empat negara lainnya, sempat melakukan aksi walkout atau keluar ruangan dari pertemuan APEC di Bangkok untuk memprotes Rusia.
Pernyataan yang dirilis, Senin oleh kelima negara itu, bersama Korea Selatan dan Chili, mengatakan mereka memiliki “dukungan yang tak tergoyahkan untuk APEC” tetapi mengecam “perang agresi Rusia yang tidak beralasan”.
Perwakilan Dagang AS Katherine Tai dan delegasi dari Jepang, Australia, Selandia Baru dan Kanada keluar dari sesi pertemuan, Sabtu tepat ketika Maxim Reshetnikov, menteri pembangunan ekonomi Rusia, akan menyampaikan pidato pembukaannya selama pertemuan dua hari para menteri perdagangan.
Deputi Perwakilan Dagang AS Sarah Bianchi, yang menggantikan Tai pada pembicaraan APEC setelah Tai meninggalkan Thailand untuk bergabung dengan Presiden Joe Biden di Jepang, Senin (23/5) kepada wartawan di Bangkok mengatakan ia tidak bisa mengatakan apakah walkout itu hanya berlangsung saat itu saja, atau apakah negara-negara akan menghindari Rusia pada pertemuan mendatang.
“Jelas saat ini kita sangat khawatir tentang apa yang terjadi dengan Ukraina dan serangan yang tidak beralasan di negara itu, jadi kita harus menunggu dan melihat bagaimana menghadapi semua masalah ini nantinya,” katanya.