Biden: Perjuangan untuk Pastikan Hak Aborsi Belum Berakhir

0
90

Presiden Amerika Joe Biden hari Jumat (24/6) mengatakan, “Hari ini merupakan hari yang menyedihkan bagi pengadilan dan negara ini,” setelah Mahkamah Agung AS membatalkan putusan pengadilan Roe v.

Wade – keputusan penting tahun 1973 yang melegalkan praktik aborsi secara nasional.

Tetapi Biden menegaskan bahwa “perjuangan belum berakhir.” Berbicara di Gedung Putih tak lama setelah keputusan itu diumumkan, Biden mengatakan Mahkamah Agung AS “benar-benar membawa Amerika mundur ke 150 tahun lampau,” dan menjadikan “Amerika sebagai yang tersisih di antara negara-negara maju di dunia.” Namun Biden mengatakan “keputusan ini tidak dapat menjadi keputusan terakhir.” Biden mendesak warga Amerika untuk memilih lebih banyak pemimpin yang akan melindungi hak-hak perempuan dan hak privasi.

Ia mengatakan hingga saat itu tiba, “saya akan melakukan semua yang dapat saya lakukan untuk melindungi hak-hak perempuan di negara bagian di mana mereka (perempuan.red) akan menghadapi konsekuensi akibat keputusan hari ini.” Biden dan tokoh-tokoh Partai Demokrat lainnya berharap untuk menggunakan kemarahan terhadap keputusan Mahkamah Agung hari ini untuk menggalang dukungan pemilih AS dalam pemilu sela November mendatang.

Meskipun undang-undang di tingkat nasional yang menjamin akses pada aborsi tampaknya tidak akan terwujud, kemenangan Partai Demokrat pada legislasi di tingkat negara bagian dapat mencegah upaya Partai Republik untuk melarang praktik aborsi.

Gedung Putih telah mempersiapkan langkah-langkah antisipasi, sejak rancangan keputusan MA itu bocor Mei lalu.

Para pejabat Gedung Putih telah bertemu dengan sejumlah pemimpin negara bagian, aktivis, pakar kesehatan dan lainnya untuk mempersiapkan masa depan tanpa Roe v.

Wade.