Keputusan Israel dan Hamas untuk memperpanjang gencatan senjata sementara di Gaza, dari empat hari menjadi enam hari, meningkatkan harapan bahwa kedua belah pihak akan menyetujui perpanjangan lebih lanjut untuk memungkinkan lebih banyak pertukaran sandera dan bantuan kemanusiaan memasuki wilayah kantong Palestina tersebut.
Washington tengah meningkatkan upaya untuk memperpanjang jeda yang memungkinkan pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas dengan imbalan pelepasan tahanan Palestina dari penjara Israel.
Direktur CIA, Bill Burns, berada di Doha pada Selasa (28/11) untuk bertemu dengan rekan-rekannya dari Israel, Mesir dan Qatar.
Menteri Luar Negeri Antony Blinken akan kembali ke wilayah itu akhir pekan ini dan singgah di Dubai, Tepi Barat, dan Israel.
Kesepakatan terbaru Israel-Hamas membuat jumlah warga Israel yang dibebaskan menjadi 60 orang.
Sebanyak 21 sandera tambahan telah dibebaskan dalam perundingan terpisah.
“Kami ingin mereka semua kembali,” kata John Kirby, koordinator komunikasi strategis Dewan Keamanan Nasional, kepada wartawan pada Selasa.
Sebanyak 150 warga Palestina telah dibebaskan dari penjara Israel, namun ribuan lainnya masih belum dibebaskan.
Meskipun pemerintahan Presiden Joe Biden menganggap gencatan senjata singkat itu sebagai kemenangan diplomatik, gencatan senjata itu juga memberi tekanan lebih besar kepada Biden, untuk membujuk pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, agar menghentikan pertempuran secara permanen.
Sejauh ini Gedung Putih menolak tuntutan aktivis hak asasi manusia dan sayap progresif Partai Demokrat Biden untuk mengakhiri dukungan AS terhadap serangan Israel dan mendesak gencatan senjata permanen.
Pejabat pemerintah AS berulang kali mengatakan bahwa saat ini, bantuan kemanusiaan hanya bisa dicapai melalui pelepasan sandera yang membuat serangan Israel dapat berhenti dan semakin banyak bantuan yang masuk.
“Pemberhentian sementara tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan di lapangan dan untuk menyikapi kondisi hak asasi manusia yang terjadi di lapangan,” ujar Paul OBrien, direktur eksekutif Amnesty Internasional AS.
Pada Rabu (29/11), Amnesty dan sejumlah lembaga lainnya akan memberikan hampir 1 juta tanda tangan yang menyerukan Biden untuk menggunakan pengaruhnya agar gencatan senjata permanen tercipta di Gaza.
“Semakin banyak warga AS yang menginginkan gencatan senjata,” katanya kepada VOA.
Sebanyak 53 persen pemilih AS mendukung seruan gencatan senjata, menurut survei terbaru Morning Consult.