Biden Luncurkan Situs bagi Transisi Kekuasaan

0
123

Joe Biden dari Partai Demokrat, yang diproyeksikan sebagai pemenang pemilihan presiden AS setelah mengalahkan Presiden Donald Trump dari Partai Republik, Minggu (8/11), mulai melakukan persiapan guna mengambil alih pemerintahan ketika dilantik pada 20 Januari.

Presiden terpilih Biden dan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris meluncurkan sebuah situs bagi transisi kekuasaan.

Mereka mengatakan akan segera fokus pada pandemi virus corona, resesi di ekonomi terbesar di dunia akibat pandemi, perubahan iklim dan rasisme sistemik.

“Kami siap memimpin dari Hari Pertama, memastikan agar pemerintahan Biden-Harris mampu menghadapi tantangan paling mendesak: melindungi dan menjaga kesehatan bangsa, memperbarui peluang menuju kesuksesan, memajukan kesetaraan rasial, dan melawan krisis iklim.” Mereka menyatakan.

“Kita berdiri bersama sebagai satu Amerika.

Kita akan bangkit lebih kuat dibandingkan sebelumnya.” Para pembantu Biden mengatakan bahwa pada hari-hari pertamanya menjabat, Biden mengatakan AS akan bergabung lagi dalam perjanjian iklim Paris dan perjanjian nuklir Iran, serta bergabung lagi dalam Organisasi Kesehatan Sedunia (World Health Organization/WHO).

Sebelumnya Trump telah menarik AS keluar dari ketiganya.

Biden berencana mencabut larangan masuknya warga dari sejumlah negara mayoritas Muslim, dan untuk memberlakukan kembali program yang memungkinkan anak-anak muda, seringkali disebut “Dreamers,” untuk tetap berada di AS.

Anak-anak muda itu pada umumnya dibawa masuk secara ilegal ke AS oleh orangtua mereka sewaktu masih kecil.

Transisi kekuasaan di AS seringkali membawa pergeseran kebijakan.

Namun, peralihan dari Trump ke Biden bisa jadi pergeseran paling besar dalam sejarah politik modern AS.

Hingga Minggu (8/11), Trump masih menolak untuk mengaku kalah atau menelepon Biden.

Trump menyengketakan hasil pemilu lewat jalur hukum.

Ia mengklaim, tanpa bukti, bahwa telah terjadi penyimpangan dalam penghitungan suara di beberapa negara bagian dimana Biden menang tipis.

Tim kampanye Trump akan mengajukan sejumlah gugatan hukum lagi mulai Senin (9/11).