Biden Kunjungi Florida, Korban Tewas di Gedung Runtuh Naik Jadi 18

0
83
President Joe Biden speaks during the 59th Presidential Inauguration at the U.S. Capitol in Washington, Wednesday, Jan. 20, 2021.(AP Photo/Patrick Semansky, Pool)

Presiden AS Joe Biden dan istrinya, Jill, Kamis (1/7), akan melakukan perjalanan ke Surfside, Florida, di mana tim SAR menggelar operasi mereka untuk hari kedelapan di lokasi bangunan kondominium yang sebagian runtuh.

Pejabat setempat, Rabu (30/6) malam, mengatakan jumlah korban tewas akibat tragedi itu telah meningkat menjadi 18, termasuk dua anak.

Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan Presiden dan Ibu Negara akan bertemu dengan sejumlah anggota keluarga “yang terpaksa menghadapi tragedi mengerikan ini,” serta berterima kasih kepada para petugas pertolongan pertama dan tim penyelamat.

Ketika ditanya apakah Biden akan pergi ke lokasi pembangunan itu sendiri, Psaki mengatakan rinciannya belum diputuskan, tetapi presiden menekankan bahwa setiap bagian dari kunjungannya perlu dikoordinasikan dengan para pejabat di lapangan.

“Masih ada upaya pencarian dan penyelamatan yang sedang berlangsung di lapangan, dan kita ingin memastikan tidak melakukan apa pun yang mengalihkan sumber daya itu,” katanya kepada wartawan pada briefing, Rabu (30/6).

Wali Kota Miami-Dade County Daniella Levine Cava mengumumkan korban terbaru akibat runtuhnya bangunan itu dalam serangkaian cuitan di Twitter pada Rabu malam, termasuk bahwa 145 orang masih belum ditemukan.

“Komunitas, bangsa kita, & dunia berduka bersama keluarga yang kehilangan.

Kita berduka bersama dan sebagai komunitas yang dipersatukan oleh rasa kehilangan memberi mereka semangat, bersatu pada saat yang terburuk.

Kita berdoa untuk semua keluarga yang kehilangan orang-orang yang mereka kasihi,” tulisnya.

Gubernur Florida Ron DeSantis mengatakan operasi yang sedang berlangsung itu merupakan respon non-badai terbesar dalam sejarah negara bagian tersebut.

Ia berbicara pada konferensi pers, Rabu tentang“kesedihan yang luar biasa,” dan “ketidaktahuan pasti” sementara para keluarga menunggu jawaban mengenai orang-orang yang mereka cintai.