Presiden AS Joe Biden mengatakan upaya yang tengah dilakukan di Kongres berjalan sesuai rencana, menjelang pemungutan suara di DPR pada Rabu (31/3) malam terkait RUU plafon utang.
Paket plafon utang dan pemotongan anggaran mengarah ke pemungutan suara yang krusial pada Rabu (31/3) ketika Presiden Joe Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy membentuk koalisi para anggota fraksi Demokrat dan Republik yang sentris untuk mengatasi pukulan balik kubu konservatif dan ketidaksepakatan kelompok progresif.
Biden mengirim sejumlah pejabat tinggi Gedung Putih ke Gedung Kongres (Capitol) untuk meraih dukungan menjelang pemungutan suara.
McCarthy berusaha membujuk rekan-rekannya dari partai Republik yang skeptis, bahkan menangkis tantangan terhadap kepemimpinannya, dalam waktu yang sempit untuk mencegah AS gagal membayar utangnya.
“Sekarang, kami akan mengurus plafon utang.
Menurut saya, semua akan berjalan sesuai rencana,” ujar Biden kepada reporter dalam pertemuan bersama pejabat penanggulangan bencana, membahas kesiagaan menghadapi cuaca ekstrem,” ujar Biden.
Terlepas dari kekecewaan mendalam dari sayap kanan Republik karena kompromi tidak memenuhi pemotongan anggaran yang mereka tuntut, McCarthy bersikeras bahwa ia akan mendapat suara yang dibutuhkan.
Ia menggambarkan paket itu sebagai “hanya langkah kecil” untuk mengendalikan beban utang AS, dan mengumumkan bahwa selanjutnya ia akan berupaya membentuk komisi bipartisan guna mengatasi ketidakseimbangan anggaran secara lebih mendalam.
Persetujuan cepat dari DPR dan selanjutnya oleh Senat pada pekan ini akan menjamin tersedianya dana pemerintah bagi penerima tunjangan sosial, veteran, dan lainnya, serta mencegah pergolakan keuangan di dalam dan luar negeri.
Senin depan adalah hari di mana AS, menurut Departemen Keuangan, akan kekurangan uang untuk membayar utang-utang, mempertaruhkan gagal bayar yang berbahaya secara ekonomi.