Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada Minggu (2/1) bahwa AS dan sekutu-sekutunya akan “merespon dengan tegas” apabila Rusia terus menginvasi Ukraina.
Dalam percakapan telepon, kedua pemimpin itu juga membahas upaya diplomatik untuk meredam ketegangan terkait penimbunan tentara Rusia di sepanjang perbatasan Ukraina.
Biden dan Zelenskiy membahas upaya-upaya untuk “meredam ketegangan di Donbas dan diplomasi aktif untuk memajukan implementasi Perjanjian Minsk,” kata juru bicara pers Gedung Putih Jen Psaki dalam pernyataan setelah percakapan telepon itu berakhir.
Namun, Biden “menegaskan kembali komitmen AS terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina,” kata pernyataan itu.
Ia kemudian menambahkan bahwa Biden juga “menggarisbawahi komitmen” AS terhadap prinsip “tidak akan ada tentangmu tanpamu.” Prinsip ini berarti AS tidak akan merundingkan kebijakan yang berdampak pada Eropa tanpa masukan dari sekutu-sekutunya.
Biden belum berhasil membujuk Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menarik sekitar 100.000 serdadu yang ditempatkan di sepanjang perbatasan Rusia dengan bekas republik Soviet itu, meski para pejabat AS tidak yakin apakah Putin telah memutuskan akan menginvasi Ukraina atau tidak.