Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyambut Kemitraan Strategis Komprehensif yang diluncurkan bersama Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Washington DC, Senin (13/11), sebagai era baru dalam hubungan kedua negara.
“Hal ini akan menandai era baru dalam hubungan antara Amerika Serikat dan Indonesia secara keseluruhan, yang akan mempengaruhi segalanya,” ujar Biden dalam transkrip pidatonya sebelum pertemuan bilateral dengan Jokowi di Gedung Putih, seperti disampaikan Kedutaan Besar AS di Jakarta.
Era baru yang dimaksud Biden mencakup peningkatan kerja sama keamanan, khususnya keamanan maritim, perluasan kerja sama kedua negara untuk membangun rantai pasokan yang aman dan tangguh, serta mempererat kolaborasi untuk memerangi krisis iklim.
“Saya sudah mengatakan hal ini sebelumnya: Indonesia adalah pemain penting dalam bidang transisi energi ramah lingkungan,” tutur Biden.
Lebih lanjut, dia memastikan bahwa AS akan terus bekerja sama dengan ASEAN untuk memajukan kawasan Indo-Pasifik yang bebas, terbuka, aman, dan sejahtera.
Biden pun mengucapkan terima kasih atas kepemimpinan Indonesia di G20 tahun lalu serta di ASEAN tahun ini.
“Ketika kita memperingati hampir 75 tahun kerja sama kedua negara, saya berpandangan bahwa kemitraan kita akan lebih kuat dari sebelumnya dan akan menjadi lebih kuat,” kata Biden.
Presiden Jokowi dalam pertemuan bilateral tersebut menegaskan peran AS sebagai salah satu mitra terpenting bagi Indonesia.
“Dan kita sepakat untuk meningkatkan kemitraan kita menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif.
Namun yang terpenting, kita harus memberikan makna yang nyata,” kata Jokowi.
Bagi Indonesia, ujar dia, kerja sama ekonomi adalah prioritas, termasuk dalam masalah rantai pasok.
Berdasarkan data Washington, sejak 2002 Amerika Serikat telah memberikan lebih dari 6,2 miliar dolar AS untuk bantuan pembangunan, ekonomi, kesehatan, dan keamanan di Indonesia, yang juga mencakup lebih dari 2 miliar dolar AS untuk meningkatkan pendidikan dan kesehatan, serta lebih dari 1,2 miliar dolar AS untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, Presiden Biden telah meminta tambahan dana sebesar 172 juta dolar AS dalam bentuk program baru di berbagai sektor, termasuk sektor iklim dan transisi energi bersih, pertumbuhan ekonomi, dan kesehatan.