Presiden Joe Biden pada Senin (13/9) berangkat ke California untuk berkampanye dengan Gubernur Gavin Newsom menjelang pemilihan yang didukung Partai Republik untuk melengserkan sang gubernur.
Para politisi Demokrat memandang pemilihan itu sebagai perebutan kekuasaan oleh para pengikut mantan Presiden Donald Trump.
Biden berencana untuk tampil pada malam hari bersama Newsom di kota pelabuhan Long Beach dekat Los Angeles.
Newsom, yang sedang dilanda kecaman, saat ini menjalani masa jabatan pertama sebagai gubernur.
Penampilan pada Senin itu menandai kampanye terakhir Newsom dalam menghadapi pemilihan pada Selasa, yang akan menguji daya tarik Trump di negara bagian yang sangat berhaluan Demokrat itu.
Presiden dan gubernur muncul bersama pada Senin sore di Sacramento.
Biden mampir di ibu kota California itu dalam lawatannya untuk meninjau kerusakan akibat kebakaran hutan di wilayah tersebut.
Wakil Presiden Kamala Harris juga sudah berkampanye untuk Newsom di wilayah Teluk San Francisco itu minggu lalu.
Harris, mantan senator AS dari California, melukiskan pemilihan pelengseran itu, yang sangat didukung secara finansial oleh kelompok-kelompok Republik di tingkat negara bagian dan nasional, sebagai bagian dari upaya partai yang lebih luas untuk menggulingkan Demokrat dari kekuasaan serta memperluas pembatasan konservatif pada pemungutan suara, aborsi, dan hak-hak LGBTQ.
Para pendukung pemilihan membalas tudingan itu dengan mengatakan bahwa langkah untuk memaksa Newsom turun dari jabatannya mendapat dorongan dari meningkatnya kebencian masyarakat atas keputusannya menutup sekolah serta mewajibkan penggunaan masker dan vaksinasi selama pandemi.
Newsom, mantan wali kota dan letnan gubernur San Francisco, memasuki hari terakhir periode pemungutan suara awal selama sebulan dalam posisi yang kuat.
Sejauh ini, dukungan baginya dari kalangan Demokrat sangat tinggi dan melampaui jumlah Partai Republik lebih dari 2 banding 1 dalam pemungutan suara.
Kunjungan Biden mengakhiri perubahan haluan dramatis dari awal musim panas ini, ketika jajak pendapat menunjukkan Demokrat berencana untuk memberikan suara dalam jumlah sedikit.
Rencana tersebut membuat Newsom, yang memenangkan pemilihan pada 2018 dengan selisih yang lebar, berada dalam bahaya digulingkan di California.
Di negara bagian itu, Partai Republik didukung kurang dari seperempat pemilih terdaftar.
Kekalahan Newsom akan memiliki implikasi nasional bagi Demokrat, yang berusaha untuk berpegang pada mayoritas tipis di Kongres.
Kekalahan juga akan menjadi isyarat bahwa Demokrat menghadapi masalah ketika Partai Republik bersemangat meningkatkan upaya mereka untuk memenangkan kembali kendali cabang legislatif dalam pemilihan kongres tahun depan.
Selain itu, kekalahan bisa berarti akhir dari ambisi politik Newsom, yang oleh kalangan luas diyakini termasuk kemungkinan untuk mencalonkan diri sebagai anggota senat atau presiden AS.
Di bawah sistem pemilihan penarikan pejabat di California, para pemilih diminta memberi jawaban “ya” atau “tidak” untuk melengserkan Newsom.
Mereka kemudian akan memilih salah satu dari 46 kandidat pengganti pada surat suara yang sama.
Jika Newsom gagal memenangkan dukungan mayoritas pada pertanyaan pertama, kandidat dengan suara terbanyak pada pertanyaan kedua –bahkan jika kurang dari mayoritas– secara otomatis menggantikannya selama masa jabatannya.
Jajak pendapat menunjukkan bahwa pembawa acara radio Partai Republik Larry Elder, seorang pendukung Trump, memimpin persainga para kandidat pengganti di antara 38 persen dari mereka yang kemungkinan akan memilih pertanyaan kedua.
Persaingan jabatan gubernur itu juga diikuti oleh sejumlah politisi Partai Republik, termasuk mantan Wali Kota San Diego Kevin Faulconer, pengusaha dan mantan calon gubernur John Cox, dan bintang realitas TV Caitlyn Jenner, bersama dengan Politisi Demokrat Kevin Paffrath, pembawa acara YouTube yang juga terjun ke pertarungan itu.
Biden batalkan larangan Trump soal transgender di militer