Presiden AS Joe Biden mengatakan dalam pidato kenegaraan tahunannya pada Selasa bahwa dia akan bekerja sama dengan saingan besarnya China, dan berjanji untuk melindungi negaranya.
“Saya berkomitmen untuk bekerja dengan China di mana kita dapat memajukan kepentingan Amerika dan menguntungkan dunia,” kata Biden.
Pernyataan Biden tersebut merujuk kepada balon pengintai China yang melintasi wilayah udara AS minggu lalu.
“Tapi jangan salah, seperti yang kami jelaskan minggu lalu, jika China mengancam kedaulatan kami, kami akan bertindak untuk melindungi negara kami.
Dan kami sudah melakukannya,” kata dia.
Di sisi lain, Beijing membantah balon itu adalah alat spionase.
Biden sebelumnya diperkirakan akan membahas persaingan AS dengan China di pidato tahunannya, tetapi penulis pidatonya sepertinya menambahkan pernyataan itu setelah balon itu melintasi langit Amerika Serikat – yang mendominasi pemberitaan – yang akhirnya ditembak jatuh di atas Samudra Atlantik oleh sebuah jet tempur AS pada Sabtu.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, yang duduk bersama anggota kabinet lainnya di DPR AS saat Biden menyampaikan pidatonya, juga membatalkan rencana perjalanan ke Beijing di tengah keributan yang terjadi.
Partai Republik AS memanfaatkan insiden balon itu untuk mengkritisi keputusan Biden yang menunda untuk menembak balon itu jatuh.
Berdasarkan saran militer, balon itu tidak ditembak jatuh lebih awal karena khawatir puing-puing dapat membahayakan warga yang berada di daratan.
Partai Republik, yang mengambil kendali DPR bulan lalu, telah bersikap secara keras dalam hal berurusan dengan Beijing, yang menjadi salah satu isu bipartisan atau didukung dua partai di Kongres AS yang terpecah.
Biden juga menyoroti undang-undang yang mendorong industri semikonduktor yang disahkan tahun lalu dengan dukungan kuat dari sisi Demokrat dan Republik, dan menjanjikan lebih banyak lagi produk hukum seperti itu.
“Saya tidak akan menyesal, bahwa kami berinvestasi untuk membuat Amerika kuat; Berinvestasi dalam inovasi Amerika, dalam industri yang akan menentukan masa depan, yang ingin didominasi China,” kata Biden.
Partai Demokrat telah bergabung dengan Partai Republik di Kongres dalam menuntut lebih banyak informasi tentang balon itu dan kebijakan pemerintahan Biden terhadap pemerintahan di Beijing.
Gedung Putih telah mengambil pendekatan yang lebih halus, dengan berusaha untuk meredam ketegangan dengan China yang mulai garang lagi pada Agustus ketika mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dari Partai Demokrat, mengunjungi Taiwan.
Kunjungan Pelosi mendorong Beijing untuk menggelar latihan militer di dekat pulau yang ingin diklaim China itu.
Ketegangan bisa melonjak lagi jika ketua DPR yang baru, Kevin McCarthy dari Partai Republik, mengunjungi Taiwan tahun ini.