Biden Hadapi Persaingan dengan China dan Rusia dalam Lawatan ke Asia Tenggara

0
85

Dengan hasil untuk Partai Demokrat yang lebih baik dari perkiraan sebelumnya dalam pemilihan paruh waktu 8 November, Presiden AS Joe Biden memulai lawatan diplomasinya dengan para pemimpin Asia Tenggara dan Indo-Pasifik di tengah persaingan yang semakin intensif dengan China, perang Rusia di Ukraina, dan peningkatan provokasi dari Korea Utara.

Biden dijadwalkan tiba di Phnom Penh, Kamboja, hari Sabtu (12/11) pagi setelah menghadiri COP27, Konferensi Iklim PBB di Sharm El-Sheikh, Mesir.

Di Kamboja, ia akan berpartisipasi dalam KTT ASEAN–AS dengan para pemimpin negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara, dan di KTT Asia Timur (EAS), yang mencakup negara-negara anggota ASEAN dan mitra dialog, yaitu Australia, China, India, Jepang, Selandia Baru, Korea Selatan, Rusia, dan Amerika Serikat.

Presiden Biden akan bertemu dengan Perdana Menteri Hun Sen, ketua blok 10 negara Asia Tenggara tahun ini dan juga diktator yang paling lama berkuasa di kawasan itu, yang telah menjabat sebagai pemimpin Kamboja sejak 1985.

Biden akan berangkat ke Bali hari Minggu untuk menghadiri KTT G20 dengan para pemimpin dari 20 ekonomi terbesar dunia.

Pada hari Senin, ia akan bertemu dengan pemimpin China Xi Jinping – pertemuan langsung pertama mereka sejak Biden menjabat pada tahun 2021.

Selanjutnya, Biden akan bertemu dengan tuan rumah KTT G20 Presiden Indonesia Joko Widodo, serta Perdana Menteri Inggris yang baru Rishi Sunak, dan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, yang juga baru saja menjabat.

Biden akan mengadakan pertemuan bilateral dan trilateral dengan perdana menteri Jepang dan presiden Korea Selatan untuk membahas ancaman berkelanjutan yang ditimbulkan oleh Korea Utara.