Biden Gunakan Pidato Kenegaraan untuk Pertegas Nilai-Nilai Amerika

0
49

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyampaikan pidato kenegaraan pertamanya, pada Selasa (1/3) malam, dengan menggunakan kata-kata yang keras untuk mengkritisi musuh-musuhnya dan menyemangati warga Amerika yang telah dihantam pandemi virus corona yang melelahkan, kenaikan harga dan perpecahan politik yang pahit.

Biden melangkah ke Kongres yang dipenuhi para anggota Kongres, menteri-menteri kabinetnya dan sejumlah undangan dalam suasana yang berbeda dengan sebelumnya di mana orang-orang tidak lagi mengenakan masker.

“Tahun lalu COVID-19 memisahkan kita,” ujar Biden.

“Tahun ini kita akhirnya bersama lagi.” Sebagian anggota Kongres melambaikan bendera Ukraina yang berwarna biru dan kuning, yang berukuran kecil.

Dan tanpa membuang waktu, Biden langsung menyampaikan eskalasi konflik antara Rusia dan Ukraina, dan mengumumkan bahwa ia akan segera menutup wilayah udara Amerika untuk seluruh pesawat Rusia.

Ia menjabarkan isu Ukraina ini selama 10 menit.

“Enam hari lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin berusaha menggoyahkan dasar-dasar negara yang bebas, dengan menilai negara dapat tunduk pada cara-cara (Putin) yang mengancam,” ujar Biden, yang disambut tepuk tangan meriah anggota faksi Demokrat dan Republik.

Ia menambahkan, “tetapi ia (Putin) salah perhitungan.

Ia pikir akan bisa menggulingkan Ukraina.

Sebaliknya ia berhadapan dengan tembok kekuatan yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.

Ia berhadapan dengan warga Ukraina.” Menggarisbawahi sikapnya dalam konflik yang terjadi tersebut, Duta Besar Ukraina Untuk Amerika Oksana Markarova, menjadi salah seorang tamu Ibu Negara Jill Biden dalam acara pada Selasa (2/3) tersebut.

Ia disambut tepuk tangan meriah dari para hadirin.

Gedung Putih mengatakan pergelangan tangan gaun biru tua yang dikenakan Jill Biden memiliki bordiran kecil bunga matahari, bunga nasional Ukraina.

Pandemi virus corona dan ekonomi juga menjadi isu utama yang dibahas Biden dalam pidatonya.

Ia sebelumnya telah menyampaikan pidato dalam sesi gabungan Kongres, tetapi pada Selasa (2/3) malam itu adalah pidato kenegaraan pertamanya.

Soal pandemi virus corona, Biden mengatakan “berkat kemajuan yang kita raih, berkat kegigihan Anda dan piranti yang kita miliki, malam ini saya dapat mengatakan kita bergerak maju dengan aman, kembali pada rutinitas yang lebih normal.” Tetapi krisis yang berkembang di Ukraina telah membayangi sebagian besar persiapan pidato kenegaraan ini, di mana Biden didorong menyampaikan tiga pidato tentang reaksi Amerika terhadap konflik itu.

Dalam seminggu terakhir ini Biden telah berulangkali menyampaikan pandangan tentang eskalasi krisis di Ukraina.

Mantan Presiden Donald Trump mengkritisi pendekatan yang diambil Biden atas invasi Rusia ke Ukraina dengan mengatakan “seharusnya tidak ada perang yang berkecamuk di Ukraina sekarang, dan merupakan hal yang mengerikan bagi kemanusiaan ketika Biden, NATO dan pihak Barat gagal mencegah dimulainya krisis ini.” Gubernur Iowa Kim Reynolds yang berasal dari Partai Republik menyampaikan tanggapan resmi partai itu atas pidato Biden.

Dalam bidang ekonomi, Biden fokus pada empat langkah : meningkatkan manufaktur di Amerika dan memperkuat rantai pasokan, berupaya keras menurunkan harga-harga barang, mempromosikan persaingan yang sehat untuk melindungi usaha kecil, dan menghilangkan hambatan untuk pekerjaan bergaji tinggi.

Pernyataan Biden ini menunjukkan sebagian perbedaan yang mendalam di Kongres, di mana beberapa anggota mencemooh ketika Biden menyebut program American Rescue Plan.

“Saya pikir ada ide yang lebih baik untuk mengatasi inflasi: turunkan pengeluaran, bukan upah Anda,” tegas Biden.

“Buat lebih banyak mobil dan semikonduktor di Amerika, atau infrastruktur dan inovasi di Amerika, atau perpindahan barang secara lebih cepat dan lebih murah di Amerika.

Lebih banyak lapangan pekerjaan di mana kita bisa menciptakan kehidupan yang lebih baik dibanding mengandalkan rantai pasokan asing.

Mari kita melakukannya di Amerika,” tambahnya.

Pidato kenegaraan biasanya menunjukkan pencapaian dan refleksi tentang apa arti menjadi orang Amerika.

Tahun ini hal itu tidak jauh berbeda.

Ibu Negara duduk bersama delapan tamu yang menurut Gedung Putih dipilih karena “mewakili kebijakan atau tema yang akan dibahas Biden dalam pidatonya.” Diantara mereka terdapat orang-orang yang mewakili serikat pekerja, orang tua yang kuliah, tenaga kesehatan, inovator teknologi, keluarga militer, warga suku asli Amerika, dan generasi masa depan Amerika.” Yang termuda diantara tamu itu adalah siswa kelas tujuh Joshua Davis dari Midlothian, Virginia, yang didiagnosis menderita diabetes tipe satu saat bayi.

Pada usia empat tahun, Joshua mengajurkan pada Majelis Umum Virginia untuk meloloskan undang-undang untuk menjadikan sekolah lebih aman bagi anak-anak penderita Diabetes tipe 1.

Sebagaimana kebiasaan ketika menyampaikan pidato kenegaraan, Biden menjalankan hak prerogatif kepresidenannya untuk menyampaikan pengumuman.

Ia mengatakan kepada para hadirin bahwa sehari sebelum pidatonya itu, Joshua berulang tahun yang ke-13 tahun.

“Selamat ulang tahun yaa,” ujar Biden.

[em