Presiden AS Joe Biden hari Rabu (13/10) dijadwalkan mengadakan pertemuan dengan perusahaan-perusahaan pelayaran, sebagian dari perusahaan ritel terbesar di AS dan serikat pekerja pelabuhan untuk membahas cara-cara mengatasi kemacetan rantai pasokan.
Sejumlah industri mengalami kesulitan memperoleh material dan mengirim produk jadi di toko-toko karena berbagai tantangan mulai dari pandemi virus corona, kekurangan tenaga kerja dan melonjaknya permintaan konsumen.
Di antara mereka yang ambil bagian dalam pembicaraan di Gedung Putih adalah perwakilan dari Walmart, Home Depot, United Parcel Service of America Inc.
(UPS), Pelabuhan Los Angeles serta International Longshore and Warehouse Union (Serikat Pekerja Pelabuhan dan Gudang Internasional).
Biden kemudian dijadwalkan untuk berpidato mengenai masalah tersebut.
“Salah satu tantangan yang kita hadapi, seperti yang Anda lihat dan perlihatkan di banyak dari jaringan Anda, dan diberitakan oleh yang lainnya – adalah keterlambatan barang sampai di pelabuhan kita, sampai ke orang-orang.
Kita tahu itulah salah satu kemacetan dalam rantai pasokan,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki kepada wartawan dalam briefing hari Selasa.
“Jadi itulah yang akan difokuskannya besok, yaitu membahas apa yang akan kami lakukan di pelabuhan-pelabuhan, sesuatu yang telah menjadi fokusnya selama berbulan-bulan ini,” kata Psaki mengenai pertemuan yang akan diselenggarakan Biden.
Menteri Keuangan Janet Yellen mengatakan kepada jaringan penyiaran AS CBS News bahwa sementara kenaikan harga yang terjadi karena kombinasi pasokan berkurang dan permintaan meningkat diperkirakan tidak akan berlangsung permanen, hal tersebut juga tidak akan berakhir dalam satu atau dua bulan.
“Ini adalah kejutan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap ekonomi global,” kata Yellen dalam wawancara yang ditayangkan hari Selasa.
“Ini menyebabkan pergeseran besar dalam permintaan dari jasa ke barang, dan itu menciptakan kemacetan besar dalam rantai pasokan.”