Presiden terpilih Joe Biden menyingsingkan lengan bajunya dan mendapat dosis kedua vaksin Covid-19, Senin (11/1), di Rumah Sakit Christiana di Newark, Delaware, untuk menyelesaikan rangkaian vaksinasi melawan penyakit yang mematikan tersebut.
Proses vaksinasi itu disiarkan langsung untuk meyakinkan masyarakat Amerika bahwa vaksin itu aman.
Infeksi virus corona telah mencapai 90 juta di Dunia dengan jumlah kematian yang mendekati 1,9 juta.
Di Amerika Serikat, lebih dari 375.000 warga meninggal karena virus tersebut.
Menurut pusat informasi virus corona Johns Hopkins, jumlah infeksi Covid-19 di AS kini melebihi 22 juta.
Presiden terpilih yang menanggapi pertanyaan setelah divaksinasi mengemukakan bahwa peningkatan jumlah kematian merupakan sesuatu yang “salah, dan kita dapat melakukan banyak hal untuk mengubahnya.” Vaksinasi di seluruh Amerika Serikat tidak merata dan tidak berjalan sesuai dengan rencana pemerintahan Trump.
Tim transisi Biden berencana untuk memvaksinasi sebanyak mungkin warga dengan dosis pertama daripada menyimpan dosis kedua vaksin Covid-19.
Tim Biden meyakini langkah itu akan memberikan perlindungan terhadap virus kepada mereka yang tidak seharusnya terpapar.
Akan tetapi, sejumlah pakar tidak menyarankan agar pendekatan itu dilakukan, dengan mengutip data yang kurang memadai terkait penundaan dosis kedua vaksin tersebut.
Menanggapi hal itu, tim Biden berencana untuk memastikan agar dosis kedua vaksin diproduksi dan dikirim ke Amerika tepat waktu.
Dua vaksin yang saat ini beredar membutuhkan dosis kedua agar vaksin itu bekerja secara optimal.
Vaksin Pfizer-BioNTech membutuhkan suntikan kedua sekitar tiga minggu setelah suntikan pertama, sedangkan vaksin Moderna memiliki interval empat minggu.
Hingga kini tidak ada vaksin dengan sekali suntikan yang disetujui untuk digunakan di AS.
Biden, yang mendapat vaksin Pfizer-BioNTech, menyatakan optimis bahwa pemerintahannya dapat menginokulasi sebanyak mungkin warga Amerika setelah dilantik pada 20 Januari mendatang.
Pemerintahan Biden mendatang telah berjanji untuk mendistribusikan 100 juta vaksin dalam 100 hari pertama masa jabatannya.