Biden Dijadwalkan Berbicara Soal Penarikan Militer AS di Afghanistan

0
77

Presiden AS Joe Biden dijadwalkan berbicara hari Kamis (8/7) mengenai penarikan militer AS di Afghanistan, yang menghadapi kritik di tengah-tengah gerak maju pasukan Taliban.

Pidato Biden akan disampaikan setelah ia dan Wakil Presiden Kamala Harris bertemu dengan para pemimpin keamanan nasional untuk mengetahui kabar terbaru mengenai penarikan itu.

Hari Selasa, militer AS mengumumkan bahwa proses penarikan telah lebih dari 90 persen tuntas.

Para pejabat telah menyatakan bahwa keseluruhan proses diperkirakan akan selesai pada akhir Agustus.

Pasukan NATO juga akan mengikuti tindakan serupa, dan sebagian besar dari mereka telah meninggalkan Afghanistan.

Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan kepada wartawan hari Rabu (7/7) bahwa AS mendukung perundingan diplomatik untuk menyelesaikan konflik di Afghanistan, dan bahwa setelah penarikan militer, AS berniat untuk tetap memiliki kehadiran diplomatik dan bantuan kemanusiaan di negara itu.

“Salah satu alasan presiden membuat keputusan itu adalah karena ia merasa tidak ada solusi militer bagi perang 20 tahun ini,” kata Psaki.

Pasukan Taliban telah membuat kemajuan dengan merebut banyak wilayah secara cepat di berbagai penjuru Afghanistan sejak 1 Mei, ketika AS dan sekutu-sekutu NATO secara resmi memulai penarikan pasukan terakhir mereka yang masih tersisa di negara itu.

Pemberontak telah merebut sedikitnya 150 dari 400 lebih distrik di Afghanistan.

Sementara itu pihak berwenang di Afghanistan, Rabu (7/7) mengatakan pasukan propemerintah telah mendorong mundur pemberontak Taliban dari beberapa wilayah sebuah kota di barat laut dan merebut kembali bangunan-bangunan pemerintah setelah bentrokan sengit berjam-jam.

Pertempuran meletus di beberapa bagian kota Qala-e-Naw, ibu kota provinsi Badghis, setelah Taliban menyerangnya semalam dari berbagai penjuru.

Warga dan pejabat mengatakan pemberontak sempat menerobos masuk kota itu, merebut beberapa instalasi keamanan ponting, termasuk markas besar kepolisian provinsi, dan membebaskan sekitar 600 narapidana dari penjara pusat.

Rekaman video yang dirilis Taliban memperlihatkan para tahanan melarikan diri dari fasilitas itu dan pasukan pemberontak yang mengendarai sepeda motor bergerak masuk ke berbagai wilayah kota.