Biden Desak Pengukuhan Nominasi Hakim MA Ditunda

0
50

Kandidat presiden Amerika Serikat (AS) dari partai Demokrat, Joe Biden, pada Minggu (27/9) menyerukan Senat yang didominasi partai Republik untuk menunda pengukuhan calon hakim Mahkamah Agung yang dinominasikan Presiden Donald Trump.

Biden mengatakan para pemilih tidak akan membiarkan penyalahgunaan wewenang. Biden mengatakan Senat harus menunda aksi sampai dia atau Trump dilantik pada Januari untuk jabatan empat tahun ke depan.

Trump telah mengatakan bahwa menominasikan Hakim Amy Coney Barrett merupakan kewajiban konstitusionalnya, meskipun belum pernah ada hakim Mahkamah Agung yang dinominasikan begitu dekat dengan pilpres.

Komentar Biden itu disampaikan sementara kubu Demokrat dan Republik memanfaatkan kekosongan jabatan di Mahkamah Agung untuk menggairahkan para pemilih dalam pilpres pada 3 November mendatang.

Jabatang itu kosong setelah Hakim Ruth Bader Ginsburg wafat pada 18 September lalu.

Senate harus berdiri tegak bagi demokrasi, kata Biden dalam konferensi pers di negara bagian asalnya Delaware.

Dia mengatakan apabila Senat tetap melanjutkan proses pengukuhan Barrett, itu akan menjadi langkah menuju kejatuhan.

Dan merupakan pengkhianatan atas satu kualitas yang mendasari Amerika: Rakyat yang menentukan. Apabila dirinya menang pemilu, Biden mengatakan nominasi Barrett harus ditarik supaya Biden bisa mencalonkan pilihannya.

Namun, Trump, setelah menominasikan Barrett, seorang hakim konservatif, pada Sabtu (26/9) mengatakan kepada stasiun TV Fox News bahwa Barrett bisa dikukuhkan sebelum pilpres, karena ada cukup banyak waktu. Saya pikir kita bisa dengan mudah melakukannya sebelum pemilu, kata Trump.

Dia menambahkan bahwa faksi Republik, dengan mayoritas 53-47 di Senat akan berusaha melakukannya dengan cepat, kata Trump, meskipun jadwal awal yang diberikan para senator Republik tidak mencantumkan pemungutan suara final terkait konfirmasi Barrett hingga akhir Oktober, seminggu sebelum pilpres.

Associated Press melaporkan, Minggu (27/9), bahwa sidang pengukuhan tiga hari di hadapan Komite Yudisial Senat bisa dimulai 12 Oktober.

Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell belum mengatakan apakah Senat akan melakukan pemungutan suara sebelum pilpres.