Presiden Joe Biden hari Jumat (23/9) berupaya menggambarkan pemilihan paruh waktu November nanti sebagai suatu hal yang kontras, antara “optimisme dan harapan” dengan “kegelapan dan ketakutan”.
Berbicara di National Education Association, Biden mengatakan “demokrasi (AS) menjadi taruhan dalam pemungutan suara” November nanti.
Pernyataan itu disampaikan tak lama setelah Pemimpin Minoritas DPR dari faksi Republik Kevin McCarthy memaparkan agenda paruh waktu Partai Republik dalam suatu pidato di Pennsylvania yang mengkritisi Biden dan mayoritas Partai Demokrat di Kongres, sambil memberikan sejumlah janji sebagaimana yang disampaikan mantan presiden Donald Trump.
Presiden Joe Biden dengan cepat membalas pernyataan itu dan menyebut agenda McCarthy sebagai “serangkaian tipis tujuan kebijakan dengan sedikit atau tanpa rincian apapun,” dan menyampaikan rinciannya sendiri untuk mendesak dukungan warga bagi Partai Demokrat dalam pemilu paruh waktu nanti.
“Jika Partai Republik kembali memenangkan kendali di Kongres maka aborsi akan dilarang,” ujar Biden.
“Tetapi jika Anda memberi saya dua senator Partai Demokrat di Senat Amerika, saya berjanji bahwa kami akan menyusun gagasan.” “Sekali lagi, jadikan Roe sebagai hukum dan kita sekali lagi akan melindungi hak perempuan untuk memilih,” tegasnya.
Biden juga mengkritisi usul anggota-anggota Partai Republik di Kongres yang mensyaratkan otorisasi ulang untuk Jaminan Sosial dan Medicare, dan sikap mereka yang menentang undang-undang pengendalian kepemilikan senjata api dan upaya menurunkan harga obat-obatan resep.” “Dalam hanya 46 hari lagi, demokrasi akan jadi taruhannya,” ujar Biden.