Presiden AS Joe Biden berupaya meyakinkan orang Amerika pada Rabu (13/10) bahwa ia dapat menurunkan inflasi yang tinggi, dan mengumumkan kesepakatan untuk memperluas operasi di pelabuhan Los Angeles.
Langkah itu dilakukan karena harga barang-barang terus naik dan kapal petikemas menunggu untuk berlabuh dalam kemacetan lalu lintas laut, sehingga mengancam ekonomi AS dan belanja liburan tutup tahun.
Sebagian besar harga melonjak karena kapal petikemas terdampar di pelabuhan, barang-barang yang akan dibongkar-muat masih menunggu truk, sehingga menunda barang-barang itu sampai di pasar, sehingga mengakibatkan kekurangan pasokan dan inflasi lebih lama dari yang diperkirakan.
Biaya yang meningkat ini berdampak pada gaji pekerja, menghambat pertumbuhan dan memicu kritik dari Partai Republik terhadap Biden, pada saat agenda Presiden seperti pajak, ekonomi, iklim, dan proyek prasarana bernilai triliunan dolar sedang dirundingkan oleh kongres AS.
Gedung Putih menanggapi masalah tertundanya barang-barang di pelabuhan sebuah kesepakatan dimana pelabuhan Los Angeles beroperasi 24 jam sehari, dan tujuh hari seminggu.
Harapannya, operasi pada malam hari akan membantu memecahkan kebuntuan itu dan mengurangi keterlambatan pengiriman barang seperti pemanggang roti, sepatu kets, sepeda, mobil, dan barang lainnya.
“Dengan liburan akhir tahun akan tiba, kita mungkin bertanya-tanya apakah hadiah yang kita rencanakan untuk dibeli, akan tiba tepat waktu,” kata Biden di Gedung Putih.