Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, pada Kamis, mengatakan pihak militer negara-negara Barat akan merespons jika Rusia menggunakan senjata kimia dalam invasinya di Ukraina.
“Itu akan memicu tanggapan yang sama,” jawab Biden atas pertanyaan wartawan dalam jumpa pers.
“Apakah Anda bertanya bahwa NATO akan menyeberang (ke Ukraina untuk menghadapi pasukan Rusia), kami akan membuat keputusan itu pada saatnya,” tambah Biden.
Presiden Biden juga mengatakan di markas besar NATO bahwa Rusia harus dikeluarkan dari Kelompok 20 ekonomi utama dunia (G-20) dan bahwa Ukraina diizinkan menghadiri pertemuan itu.
Biden mengonfirmasi bahwa isu itu diangkat dalam pertemuannya dengan para pemimpin dunia lainnya pada Kamis (24/3), persis satu bulan sejak Rusia menginvasi Ukraina.
Ketika ditanya apakah Ukraina perlu menyerahkan wilayah untuk mencapai gencatan senjata dengan Rusia, Biden menjawab, “Saya tidak percaya bahwa mereka harus melakukan itu,” namun hal itu merupakan penilaian yang harus dibuat oleh Kyiv.
Dlama konferensi persnya, Biden mengatakan Amerika Serikat telah memberikan bantuan kemanusiaan lebih dari $1 miliar bagi jutaan warga Ukraina yang terkena dampak perang di Ukraina.” “Dengan fokus pada menyatukan kembali keluarga,” Amerika Serikat akan menyambut 100.000 warga Ukraina (yang ingin mengungsi ke Amerika) dan menginvestasikan $320 juta untuk mendukung ketahanan demokrasi serta membela hak asasi manusia di Ukraina dan negara-negara tetangganya, kata Biden.
NATO mengumumkan, pada Kamis (24/3) pagi, bahwa aliansi pertahanan itu akan meningkatkan kemampuannya setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meminta para pemimpin organisasi itu untuk memberi lebih banyak persenjataan ke negaranya “tanpa batasan” di tengah invasi Rusia ke Ukraina yang memasuki bulan kedua.
Pernyataan Gedung Putih yang dikeluarkan, pada Kamis (24/3), menyebutkan “antara saat ini dan KTT NATO pada bulan Juni, kami akan mengembangkan rencana untuk pasukan tambahan dan kemampuan untuk memperkuat pertahanan NATO.” Gedung Putih, pada Kamis (24/3), juga mengumumkan babak baru sanksi yang menarget 48 perusahaan pertahanan milik Rusia dan lebih dari 400 tokoh politik, oligarki, dan entitas Rusia lainnya – sebuah tindakan yang menurut Biden dilakukan sejalan dengan Uni Eropa.