Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan mengantarkan layanan internet yang terjangkau dan berkecepatan tinggi untuk setiap warga Amerika mirip dengan proyek listrik masuk desa pemerintah federal Amerika pada tahun 30-an.
“Prakarsa itu telah mempersiapkan panggung bagi pertumbuhan ekonomi besar-besaran dan berkelanjutan sebelum Perang Dunia II,” kata Biden di Wisconsin pada Selasa (29/6) ketika menyinggung kebijakan New Deal dari kepresidenan Franklin Roosevelt.
“Internet pita lebar (broadband) bukan lagi barang yang mewah, melainkan sebuah kebutuhan, seperti air dan listrik,” kata Presiden dalam pidatonya yang terbaru yang berusaha mendesak Kongres agar meloloskan paket infra-struktur bipartisannya yang bernilai $ 1,2 triliun.
Paket itu berusaha menaikkan perekrutan pekerja kerah biru lewat penciptaan lapangan pekerjaan dengan balas jasa yang bagus, dan akan memperbaiki jalan-jalan serta jembatan-jembatan kita,” kata Biden di Municipal Transit Utility di La Crosse, Wisconsin.
Gedung Putih menekankan bahwa 90 persen lapangan pekerjaan yang tercipta lewat belanja infrastruktur ini akan diperuntukkan pekerja tanpa gelar sarjana.
Paket legislatif kompromi ini dirundingkan dengan sebuah kelompok terdiri dari 10 senator yang sentris, lima Republik, dan lima Demokrat minggu lalu.
Gedung Putih mengatakan paket ini mencakup investasi terbesar dalam angkutan umum dalam sejarah.
Paket ini juga ditujukan untuk membangun sebuah jaringan nasional dari stasiun pengisi daya kendaraan listrik dan menggantikan jaringan pipa dengan kandungan timbal.