Presiden AS Joe Biden, Rabu (15/9), bertemu dengan para eksekutif perusahaan untuk membahas vaksinasi COVID-19 bagi pekerja ketika infeksi di AS melonjak di antara yang tidak divaksinasi.
Biden Kamis (9/9) lalu mengatakan Departemen Tenaga Kerja berencana mewajibkan vaksinasi pada perusahaan yang mempekerjakan setidaknya 100 orang.
Ia mengatakan perusahaan harus mewajibkan pekerja untuk divaksinasi lengkap atau memberikan tes negatif setidaknya seminggu sekali.
Sekitar 100 juta karyawan akan dikenai persyaratan itu, kata presiden.
Persyaratan vaksinasi dan tes baru adalah bagian dari desakan yang lebih luas oleh pemerintahan Biden untuk mengatasi penyebaran varian Delta virus corona yang sangat menular.
Varian ini menjadi penyebab lonjakan infeksi, rawat inap, dan kematian di AS.
Meskipun vaksinasi gratis dan tersedia secara luas, hanya 55% orang Amerika yang telah divaksinasi sepenuhnya, demikian menurut Pusat Penelitian virus Corona Universitas Johns Hopkins.
Biden dan para pemimpin bisnis akan bertemu di Gedung Kantor Eksekutif Eisenhower di sebelah Gedung Putih.
Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan para eksekutif yang akan hadir berasal dari perusahaan-perusahaan yang telah melembagakan persyaratan vaksin atau sedang dalam proses melakukannya.
Meskipun kelompok Business Roundtable dan sejumlah kelompok bisnis lainnya mendukung persyaratan vaksinasi dan tes COVIDyang digaga Biden, beberapa anggota Kongres dari Partai Republik mengancam akan menuntut pemerintahan Biden, dengan alasan Biden telah melampaui wewenangnya.
Pejabat Gedung Putih mengatakan pertemuan itu diharapkan akan menjadi “seruan luas agar lebih banyak bisnis di seluruh negeri meningkatkan vaksinasi dan melembagakan langkah-langkah serupa.”