Biden: Ancaman nuklir Putin terbesar sejak krisis rudal Kuba

0
82

Presiden AS Joe Biden pada Kamis mengatakan ancaman penggunaan senjata nuklir oleh Presiden Rusia Vladimir Putin adalah ancaman terbesar sejak krisis rudal Kuba.

Pernyataan itu muncul ketika perang di Ukraina mendapat kecaman dari dalam negeri, sesuatu yang jarang terjadi di Rusia.

Sementara itu Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan pasukan Ukraina berhasil merebut lebih banyak daerah yang diduduki Rusia di wilayah selatan.

Biden mengatakan Amerika Serikat “berusaha mencari tahu” tindakan Putin untuk keluar dari perang tersebut.

Dia memperingatkan bahwa pemimpin Rusia itu “tidak bercanda ketika berbicara tentang kemungkinan menggunakan senjata nuklir, biologis atau kimia, karena militernya bisa dibilang berkinerja sangat buruk”.

“Untuk pertama kalinya sejak Krisis Rudal Kuba, kita menghadapi ancaman langsung penggunaan senjata nuklir, jadi sebenarnya segala sesuatu terus berjalan di jalur yang tengah mereka lalui,” kata Biden di depan para donatur Partai Demokrat di New York.

“Kita belum pernah menghadapi ancaman Armageddon (kiamat) sejak (peristiwa) Kennedy dan krisis rudal Kuba,” katanya.

Pada 1962, AS di bawah Presiden John Kennedy dan Uni Soviet di era Nikita Khrushchev, nyaris terlibat perang nuklir menyusul keberadaan rudal-rudal Soviet di Kuba.

“Saya tidak mengira ada hal-hal seperti kemampuan menggunakan senjata nuklir taktis dengan mudah dan tidak berakhir dengan Armageddon,” kata Biden.

Putin, yang genap berusia 70 tahun pada Jumat, telah memperingatkan bahwa dirinya akan menggunakan semua cara yang diperlukan, termasuk senjata nuklir, untuk melindungi wilayah Rusia, yang menurut dia termasuk empat wilayah Ukraina yang dicaplok.

Sementara itu, Zelenskyy mengatakan NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) harus melancarkan serangan pendahuluan untuk mencegah penggunaan senjata nuklir oleh Rusia.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengecam komentar tersebut sebagai “sebuah permohonan untuk memicu perang dunia baru dengan konsekuensi tak terkira dan luar biasa besar”, demikian menurut kantor berita RIA.