Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakah bahwa Pemerintah AS pada Senin (29/2) akan mengumumkan sikapnya terkait Arab Saudi.
“Akan ada pengumuman pada Senin (29/2) mengenai apa yang akan kita lakukan dengan Arab Saudi secara umum,” kata Presiden ketika seorang reporter bertanya mengenai sanksi terhadap putra mahkota, penguasa de fakto Arab Saudi.
Biden hanya menjawab satu pertanyaan ketika dia dan istrinya, ibu negara Jill Biden, meninggalkan Washington DC menuju Delaware untuk berakhir pekan.
Pemerintah AS dikritik karena tidak mengambil langkah yang lebih tegas terhadap putra mahkota, padahal laporan intelijen AS yang dirilis pada Jumat (26/2) mengatakan bahwa Muhammad bin Salman menyetujui pembunuhan Jamal Khashoggi.
Pembangkang Saudi dan jurnalis Washington Post, itu dibunuh di dalam konsulat Saudi di Turki.
Presiden tidak merincikan tentang pengumuman yang akan disampaikan Senin (29/2) tersebut.
Laporan intelijen AS yang dirilis Jumat (26/2) itu mendapati bahwa Khashoggi dibujuk agar datang ke konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018 dan dibunuh oleh agen-agen yang terkait dengan putra mahkota.
Tubuhnya dipotong-potong, dan jenazahnya tidak pernah ditemukan.
Riyadh akhirnya mengakui bahwa Khashoggi secara keliru dibunuh dalam apa yang disebut operasi yang kebablasan, tetapi membantah keterlibatan putra mahkota.
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menolak penilaian yang “negatif, salah dan tidak dapat diterima” oleh laporan intelijen AS dan mengatakan laporan itu mengandung “informasi dan kesimpulan yang tidak akurat.”