Menjelang peringatan satu tahun menjabat, Presiden AS Joe Biden dijadwalkan menyelenggarakan konferensi pers di Gedung Putih Rabu (19/1), dengan dua bagian penting agendanya terhambat di Kongres dan pandemi COVID-19 masih menimbulkan malapetaka di dalam dan di luar negeri.
Konferensi pers pertama Presiden Biden pada tahun 2022 berlangsung sementara posisinya dalam survei pendapat para pemilih terus turun sejak penarikan pasukan AS yang kacau dari Afghanistan pada Agustus lalu.
Tingkat dukungan rata-rata terhadapnya terus berkisar sedikit di atas 40%, dengan hasil jajak pendapat yang dirilis pekan lalu oleh Quinnipiac University menunjukkan tingkat dukungan 33%.
Rendahnya tingkat dukungan terhadap presiden itu diperburuk oleh persepsi mengenai cara penanganannya terhadap pandemi virus corona, yang memasuki tahun ketiga, terlepas dari kampanye vaksinasi yang gencar oleh pemerintah.
Para pakar kesehatan masyarakat mengkritik pemerintah karena gagal mengantisipasi kemunculan varian delta dan omicron virus corona, serta gagal meningkatkan kapasitas tes COVID-19, termasuk membuat kit tes cepat tersedia bagi semua orang Amerika.
Meskipun Biden berhasil menyediakan paket besar-besaran 1 triliun dolar untuk memperbaiki infrastruktur yang hancur melalui Kongres, upayanya untuk mengamankan pengesahan akhir dari paket perubahan iklim dan jaring pengaman sosial “Build Back Better” di Senat AS telah ditentang oleh seorang anggota dari partainya sendiri, Senator Demokrat yang moderat dari West Virginia, Joe Manchin, yang memegang suara penting di Senat yang terbagi rata dengan partai Republik.
Reuters melaporkan Gedung Putih sedang mempersiapkan versi baru “Build Back Better” yang mungkin memangkas beberapa hal seperti kredit pajak anak dan cuti keluarga berbayar agar mendapatkan dukungan Manchin.
Manchin dan anggota moderat Demokrat lainnya, Kyrsten Sinema dari Arizona, juga menghalangi pengesahan di Senat dua legislasi mengenai hak pilih yang didukung Biden, karena tentangan mereka terhadap perubahan aturan lama Senat yang mengharuskan dukungan 60 dari 100 anggota majelis itu untuk memajukan legislasi ke pemungutan suara akhir.
Konferensi pers hari Rabu ini merupakan yang ke-10 dalam masa kepresidenan Biden, jauh lebih sedikit daripada para pendahulunya sejak era George H.W.
Bush, menurut data yang dikumpulkan oleh University of California di Santa Barbara.