Pemerintah Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan memperketat aturan investasi luar negeri perusahaan AS di China.
Seorang pejabat AS mengatakan langkah itu dilakukan sebagai bagian dari upaya membatasi kemampuan teknologi China dalam meningkatkan kecakapan militernya.
Presiden Joe Biden akan segera mengeluarkan perintah eksekutif yang membatasi investasi AS dalam industri teknologi canggih yang memiliki aplikasi keamanan nasional.
Salah satunya adalah teknologi militer generasi mendatang yang dapat membantu China meningkatkan kecepatan dan akurasi pengambilan keputusan militer.
Kebijakan itu merupakan langkah terkini Gedung Putih dalam menyasar sektor militer dan teknologi China di tengah ketegangan hubungan bilateral di antara dua negara dengan ekonomi terbesar dunia.
Pada Oktober, pemerintahan Biden memberlakukan kontrol ekspor untuk membatasi kemampuan China mengakses cip canggih.
Konon cip itu dapat digunakan untuk merakit senjata, melakukan pelanggaran hak asasi manusia, dan meningkatkan kecepatan dan akurasi logistik militernya.
Hubungan yang rumit antara kedua negara semakin tegang dalam beberapa pekan terakhir setelah Wsahington menembak jatuh balon mata-mata China yang melintasi wilayah udara AS pada bulan lalu.
Pemerintahan Biden juga telah mempublikasikan temuan intelijen AS yang menimbulkan kekhawatiran bahwa Beijing sedang mempertimbangkan untuk memasok senjata Rusia yang akan digunakan untuk melakukan agresi di Ukraina.
Kata pejabat itu, para pejabat administrasi telah berkonsultasi dengan sekutu karena mereka telah berupaya merumuskan peraturan baru tentang investasi AS.