Biden Akan Melawat ke Papua Nugini Bulan Depan

0
78

Presiden AS Joe Biden akan melakukan lawatan singkat ke Papua Nugini pada bulan Mei, kata seorang pejabat Papua Nugini hari Kamis (27/4).

Kunjungan ini dilakukan sementara Washington berupaya menangkis pengaruh China yang kian besar di kawasan strategis yang penting itu.

Biden akan singgah di ibu kota, Port Moresby, pada 22 Mei selama tiga jam, dalam perjalanannya menuju Australia untuk menghadiri KTT para pemimpin Quad, kata juru bicara dari kantor PM Papua Nugini kepada kantor berita Reuters.

Seorang sumber di sana memberitahu Reuters bahwa Biden diperkirakan akan bertemu dengan belasan pemimpin Kepulauan Pasifik dalam kunjungan Mei ke Port Moresby itu.

Pertemuan itu akan menjadi langkah signifikan bagi upaya AS untuk melawan penetrasi agresif China di kawasan tersebut, dan menyusul pertemuan Biden dengan para pemimpin kepulauan Pasifik di Gedung Putih pada bulan September.

KTT Quad akan diselenggarakan di Sydney pada 24 Mei, dengan dihadiri para pemimpin India, Australia, Jepang dan AS, kata pemerintah Australia.

PM India Narendra Modi juga diperkirakan mengunjungi Papua Nugini pada 21 Mei untuk lawatan dua hari dalam perjalanannya menuju Australia, di mana ia akan bertemu dengan para pemimpin Kepulauan Pasifik, kata pemerintah Papua Nugini dalam pengumuman sebelumnya.

Harian PNG Post Courier melaporkan di halaman depannya pada hari Kamis bahwa persinggahan Biden akan menjadi kunjungan pertama seorang presiden AS ke negara berpenduduk 9,4 juta yang kaya sumber daya namun belum berkembang di sebelah utara Australia itu.

Kedutaan Besar AS di Canberra menyarankan agar pertanyaan disampaikan ke Gedung Putih.

Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters.

Para pejabat Gedung Putih telah mempertimbangkan persinggahan di Kepulauan Pasifik dalam perjalanan Biden ke KTT G-7 di Jepang dan KTT Quad di Australia, kata seorang sumber yang mengetahui masalah ini.

AS tahun lalu meningkatkan diplomasi dan bantuannya ke kawasan Pasifik setelah China mencapai kesepakatan keamanan dengan Kepulauan Solomon, dan Beijing berupaya namun gagal untuk menggalang perjanjian keamanan dan perdagangan yang luas dengan 10 negara pulau di sana.

Dalam pernyataan hari Kamis, Fiji mengatakan menteri-menterinya, masing-masing dari kementerian pendidikan, kementerian ketenagakerjaan dan kementerian perempuan telah bertemu di Beijing dengan Menteri Luar Negeri China Qin Gang, dan Qin “menyoroti perlunya memformalkan hubungan China dan negara-negara di Kepulauan Pasifik.”