Presiden AS Joe Biden akan menjadi tuan rumah sebuah pertemuan puncak di Gedung Putih, pada September mendatang.
Pertemuan itu dimaksudkan untuk menangkis dampak kekerasan yang dipicu oleh kebencian terhadap demokrasi Amerika dan menyoroti tindakan pemerintahannya dalam mengurangi kekerasan dengan senjata api, kata Gedung Putih hari Jumat.
Pertemuan “United We Stand” pada 15 September itu akan menghadirkan para pejabat, pemimpin agama dan berbagai kelompok hak-hak sipil.
Pidato utama akan disampaikan Biden, yang akan mengajukan visi bersama bagi Amerika yang lebih bersatu, kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre dalam sebuah pernyataan.
“Bahkan ketika bangsa kita mengalami serangkaian serangan yang dipicu kebencian, mulai dari Oak Creek hingga Pittsburgh, dari El Paso hingga Poway, dari Atlanta hingga Buffalo, rakyat Amerika masih sangat bersatu dalam menentang kekerasan semacam itu,” kata Jean-Pierre.
Biden, seorang Demokrat, ingin menyoroti kemenanganan legislatifnya baru-baru ini, di antaranya UU keamanan senjata api yang ia tandatangani Juni lalu, menjelang pemilihan sela November mendatang.
Sebagian besar memprediksi Partai Republik berpeluang kuat mengambil alih mayoritas di DPR dan Senat yang sekarang ini dikuasai Demokrat.
Kontrol Partai Republik atas satu atau kedua majelis itu dapat menggagalkan agenda legislatif Biden pada paruh kedua masa jabatannya.