Presiden AS Joe Biden dijadwalkan berbicara pada Kamis (6/1) mengenai signifikansi sejarah dari serangan tahun lalu terhadap gedung Kongres AS Capitol oleh para pendukung mantan presiden Donald Trump.
Dalam pidato pada peringatan satu tahun serangan itu, Biden akan berbicara dari Statuary Hall di Capitol bersama dengan Wakil Presiden Kamala Harris.
“Presiden akan berbicara mengenai kebenaran tentang apa yang terjadi, bukan kebohongan yang telah disebarkan beberapa orang sejak itu dan ancaman yang ditimbulkannya terhadap supremasi hukum dan sistem pemerintahan demokratis kita,” kata sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki kepada wartawan dalam konferensi pers pada Selasa (4/1).
“Ia juga akan memperingati hari itu, mengenang para pahlawan 6 Januari, terutama aparat penegak hukum yang berani yang berjuang untuk menegakkan Konstitusi dan melindungi Capitol serta nyawa orang-orang yang berada di sana.
Karena upaya merekalah, demokrasi kita bertahan dari serangan massa, dan kehendak lebih dari 150 juta orang yang memberikan suara dalam pemilihan presiden akhirnya didaftarkan oleh Kongres,” tambahnya.
Gerombolan massa pro-Trump menyerbu Kongres sewaktu para legislator di dalamnya bertemu untuk mengesahkan hasil Pemilu November 2020.
Mereka mengalahkan Polisi Capitol yang sedang bertugas, memecahkan kaca-kaca jendela dan merusak gedung bersejarah itu, serta membuat para legislator lari menyelamatkan diri.
Baru beberapa jam kemudian, setelah badan-badan penegak hukum federal dan militer tiba untuk merebut kontrol atas Capitol, para anggota Kongres dapat menuntaskan pekerjaan mereka dan mengesahkan kemenangan Biden dalam pemilu dan menyiapkan acara pelantikannya beberapa pekan kemudian.
Empat orang tewas pada hari serangan itu, termasuk seorang polisi Capitol yang meninggal keesokan harinya.
Massa mencederai puluhan petugas, dan dalam beberapa bulan setelah serangan itu, empat polisi tewas bunuh diri.
Trump telah berencana untuk mengadakan konferensi pers pada Kamis (6/1) di Florida, tetapi paa Selasa (4/1) ia mengatakan membatalkan acara tersebut.
Dalam pernyataan yang mengemukakan klaim keliru yang dikatakan berkali-kali bahwa ia sebenarnya memenangi pemilu 2020, Trump mengatakan ia akan membahas “topik-topik penting” pada rapat umum 15 Januari di Arizona.
Carl Tobias, profesor di Fakultas Hukum University of Richmond, mengatakan kepada AFP bahwa kampanye Trump “belum pernah terjadi dalam sejarah AS.” “Tidak ada mantan presiden yang telah berupaya sedemikian besarnya untuk mendiskreditkan penggantinya dan proses demokratis,” ujar Tobias.
Jajak pendapat umum menunjukkan sekitar 70 persen anggota partai Republik tidak menganggap sah kemenangan Biden dalam pemilu.