Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bertemu secara virtual dengan para pemimpin Eropa, pada Senin (24/1) siang, membicarakan ancaman invasi Rusia terhadap Ukraina yang terus berjalan, ketika ia sedang mempertimbangkan mengirimkan beberapa ribu pasukan AS ke kawasan Baltik dan Eropa Timur.
Biden belum memutuskan apakah akan memindahkan perlengkapan militer dan personel AS lebih dekat ke Rusia, tetapi juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan, sebelum pertemuan dengan para pejabat Eropa itu, bahwa AS “selalu mengatakan kami akan mendukung sekutu di sisi timur” yang berbatasan dengan Rusia.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan sekitar 8.500 personel AS telah “siap siaga” untuk dikerahkan ke wilayah Eropa Timur, di mana sebagian besar akan bergabung sebagai bagian dari pasukan penanggap NATO, seandainya Rusia melakukan invasi ke Ukraina.
“Sangat jelas bahwa Rusia tidak punya maksud melakukan deeskalasi atau meredakan ketegangan,” kata juru bicara Pentagon John Kirby kepada reporter.
“(Kesiapaan pasukan) ini adalah jaminan yang diberikan AS terhadap sekutu NATO kami.” Biden sejauh ini mengesampingkan kemungkinan mengirim pasukan ke Ukraina seandainya Rusia melakukan invasi, tetapi berjanji akan memberlakukan sanksi secara cepat dan berat terhadap Moskow.