JAVAFX – Harga emas mulai stabil pada awal perdagangan di hari Senin setelah mencapai level terendah dalam hampir dua minggu diakhir pekan lali. Pelemahan dolar AS memberikan beberapa dukungan kepada logam mulia untuk bergerak naik.
Pada perdagangan di pasar spot, harga emas pada $1,845.48 per ons pada 07:55 WIB. Emas di bursa berjangka AS turun 0,3% menjadi $1,846,80. Indeks dolar turun 0,1%, mundur dari posisi tertinggi di hari Jumat. Dolar yang lebih lemah mengurangi biaya emas batangan bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.
Jatuhnya dolar AS tek aluput dari terjadinya perdebatan diantara para pembuat kebijakan Federal Reserve. Dimana mereka secara terbuka memperdebatkan apakah akan mengurangi pembelian aset lebih cepat dengan salah satu pejabat bank sentral yang paling berpengaruh memberi sinyal pada hari Jumat bahwa gagasan itu akan dibahas pada pertemuan Fed berikutnya.
Presiden Bundesbank Jens Weidmann secara terbuka menentang pernyataan resmi Bank Sentral Eropa pada hari Jumat, memperingatkan bahwa inflasi mungkin tetap di atas 2% untuk beberapa waktu dan bahwa ECB harus menghindari komitmen apa pun untuk menjaga agar keran uang tetap terbuka.
Kenaikan suku bunga akan mengurangi daya tarik emas karena suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang logam tanpa bunga.
Gedung Putih mengatakan akan ada lebih banyak laporan tentang pilihan Presiden Joe Biden untuk ketua Fed berikutnya awal pekan ini.
Indikasi sentimen, SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, mengatakan kepemilikannya naik 0,8% menjadi 985 ton pada Jumat dari 976,87 ton pada Kamis.
Spekulan menaikkan posisi net long COMEX emas dan opsi berjangka ke 164.043 dalam seminggu hingga 16 November, sementara posisi net long dalam perak COMEX juga meningkat, Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) AS mengatakan pada hari Jumat.
Permintaan emas fisik di hub utama Asia melemah minggu lalu, meskipun dealer India melihat ke musim pernikahan mendatang untuk minat baru pada emas batangan.
