Presiden Belarus Alexander Lukashenko pada Selasa menyatakan Minsk tak akan ragu menggunakan senjata nuklir jika negaranya diserang.
“Saya kira tidak ada seorang pun yang mau menghadapi negara yang memiliki senjata semacam itu.
Ini adalah senjata pencegahan,” kata Lukashenko seperti dikutip kantor berita Belta.
“Tuhan memang melarang saya mengeluarkan keputusan menggunakan senjata itu pada era modern.
Tapi kami tidak akan ragu (menggunakannya) jika ada agresi terhadap kami,” ujar dia.
Pada akhir Mei, Menteri Pertahanan Rusia dan Belarus menandatangani perjanjian penempatan senjata nuklir taktis Rusia di wilayah Belarus.
Perjanjian itu mensyaratkan senjata ini disimpan dalam fasilitas penyimpanan khusus.
Sebelum ini Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan senjata taktis nuklir akan ditempatkan di Belarus mulai Juli mendatang.
Lukashenko menilai pengerahan senjata nuklir Rusia di Belarus adalah keputusan “penting” sehingga tidak ada yang berani “menginjakkan kaki” di tanah Belarus.
Dia mengungkapkan keputusan tersebut adalah “permintaan mendesak” Minsk kepada Moskow guna menjamin keamanan negaranya.
Putin mengatakan langkah itu dilakukan sebagai tanggapan atas risiko keamanan yang membesar di wilayahnya.
Dia menegaskan bahwa Moskow meniru langkah AS yang mengerahkan senjata nuklir taktisnya di negara-negara Eropa.