Pada kesempatan kali ini, penulis akan menyajikan artikel mengenai “ Belajar Menganalisa Candlestick Pada Grafik Secara Efektif dan Menguntungkan”.
Teknik analisa tersebut sudah sangat populer di kalangan trader dan hingga detik ini, masih menjadi acuan saat memasuki trading di pasar forex
Membuat Level Support dan Resisten
Level-level support dan resisten merupakan suatu zona dimana harga nampak kesulitan untuk melewatinya. Semakin sering diuji, maka area support dan resisten tersebut menjadi zona support dan resisten kunci.
Maka, membuat garis support dan resisten menjadi sangat krusial bagi seorang trader forex, apalagi jika disandingkan dengan grafik candlestick Jepang. Dan akan kian akurat bila dikombinasikan dengan beragam teknik lainnya.
Menetapkan level-level support dan resisten merupakan aspek subjektif dalam trading di pasar forex. Hal tersebut lebih bernuansa seni ketimbang pengetahuan. Namun, aturan mekanis tertentu yang Anda terapkan bisa membantu dalam menentukan level-level support dan resisten yang tepat .
Pada gambar di atas, Anda bisa menyimak satu level support yang bagus. Harga bergerak dan menyentuh level tersebut beberapa kali, namun selanjutnya memantul dan beranjak menjauhinya
Ketika harga kembali menyapa level support tersebut, satu candlestick bearish terbentuk dan mengujinya. Lantas satu candlestick berpola bullish ditutup di atas candlestick bearish sebelumnya, sehingga membentuk pola engulfing.
Berdasarkan pengalaman, kesuksesan trading akan lebih efektif untuk diraih dengan menerapkan strategi trading berdasarkan pada beragam pola candlestick saat berada dan atau menyentuh level-level support atau resisten, dibandingkan dengan mengandalkan pola candlestick semata dan mengabaikan level-level support dan resisten
Memanfaatkan level support dan resisten dapat meningkatkan hasil yang konsisten dalam setiap strategi trading, namun diperlukan keahlian untuk menetapkan level support dan resisten yang bagus serta sabar menanti pola-pola candlestick terbentuk pada area support dan resisten.
Sinyal Candlestick dan Divergensi
Satu teknik menganalisa pola candlestick pada grafik dan dikombinasikan dengan MACD divergence merupakan salah satu teknik populer dan paforit bagi sebagian trader forex
Aplikasi dari teknik tersebut adalah hanya masuk posisi trading pada saat terjadi divergensi pada saat tren harga sedang menurun atau pun naik. Kondisi tersebut merupakan peluang yang tepat untuk siap bertransaksi.
Pada gambar di atas, Anda bisa melihat harga sedang mengalami penurunan (down trend) Sementara harga terdeteksi menjalin pola lower lows ( level low yang terus menurun), dan MACD histogram membentuk pola higher lows (level low yang terus naik)
Keadaan tersebut mengisyaratkan bahwa momentum tren menurun akan segera berakhir. Pada saat yang sama, satu candlestick berpola bullish engulfing muncul, sehingga kian menambah faktor pendukung kemungkinan terjadinya pola pembalikan (naik).
Hidden divergence berlaku sebaliknya. Pada saat tren harga menurun, hidden divergence terdeteksi membentuk pola higher highs (level high yang lebih tinggi) dan mengindikasikan tren harga sebelumnya akan berlanjut –jadi bukan merupakan sinyal reversal (pembalikan)
Pada gambar di atas, Anda bisa melihat tren harga sedang menurun. Terbentuk pola jejak harga yang mengindikasikan lower highs (level high yang terus menurun). Sementara MACD histogram dan line membentuk pola higher highs (volume high yang terus naik ).
Kondisi tersebut memberi informasi bahwa momentum untuk melanjutkan tren sebelumnya akan segera berlangsung . Penambah bobot tren akan berlanjut adalah munculnya candlestick berpola bearish engulfing (diblok kuning) yang terjadi setelah ritres (koreksi). Kemunculan pola candlestick engulfing tersebut akan menjadi dasar keputusan yang tepat untuk segera masuk posisi.
Terkadang , pergerakan harga yang bersifat koreksi lebih cenderung mendatar ketimbang naik atau turun, maka diperlukan pengalaman untuk menentukan kualitas pola-pola candlestick yang bagus pada saat berlangsungnya jejak koreksi (ritres)
Trading Berdasarkan Fibonacci Retracement
Teknik berikutnya yang termasuk populer dan favorit di kalangan trader forex adalah mengaplikasikan beragama pola candlestick yang dikombinasikan dengan Fibonacci Retracement .
Inti dari teknik ini adalah Anda hanya perlu menarik garis perangkat Fibonacci dengan acuan swing low dan swing high dari harga sebelumnya (sesuai dengan time frame) atau pun berdasarkan high dan low satu candlestick sebelumnya, lalu kita perhatikan perilaku dan pola-pola candlestick terbentuk di antara “zona penting “ biasanya pada level 38.2%-50.0% dan 61.8%) dari Fibonacci Retracement.
Merujuk pada gambar di atas, kita bisa mengamati satu perilaku harga yang melakukan swing (ayunan) pada level harga high sebagai titik referensi pembentuk Fibonacci retracement . Dan setelah harga mengalami ritres (koreksi menurun) menuju area “zona penting ”. Satu pola candlestick bagus nampak muncul, yaitu pola hammer
Keuntungan teknik ini, mirip dengan trading berdasarkan hidden divergence. Kita mengambil posisi harus searah dengan tren secara umum.
Namun, sebagaimana trading berdasarkan pada hidden divergence, diperlukan keahlian dan latihan untuk memilih pola-pola candlestick berkualitas yang terbentuk di sekitar zona Fibonacci Retracement pada saat suatu tren berlangsung.
Beragam Sinyal Candlestick dan Oscillators
Selain menggunakan oscillator untuk trading berdasarkan divergensi, Anda juga bisa memilih sebagiannya (misalnya stochastick oscillator ) seperti contoh di bawah ini, guna memudahkan menilai apakah kondisi harga saat ini sudah jenuh beli (overbought) atau pun jenuh jual (oversold)
Teknik ini termasuk sederhana, namun sangat efektif bila disandingkan dengan beragam pola candlestick yang berkualitas bagus.
Gagasan inti teknik ini adalah , jika harga mengalami kondisi jenuh beli, maka pola pembalikan tren menurun kemungkinan besar akan terjadi. Jika harga dalam kondisi jenuh jual, maka pola pembalikan tren naik kemungkinan besar akan berlangsung.
Pada gambar di atas, Anda bisa melihat ayunan harga dalam kondisi naik begitu kuat. Pada level puncak, muncul satu candlestick vital ,yaitu shooting star. Faktor penguat untuk masuk transaksi adalah posisi harga dalam kondisi jenuh beli (overbought), yaitu stochastick oscillator berada pada level 80 ketika candlestick berpola shooting star mewujud.
Catatan : Pada gambar di atas, penulis menerapkan settingan stochastick 8,3,3. Ketika trading divergensi tipe stochastick 8,3,3 atau 5,3,3 termasuk bagus. Untuk menentukan kapan harga berada pada kondisi overbought atau oversold tipe 14,3,3 atau 8,3,3 juga bagus.
Banyak trader menggunakan osilator stochastick untuk menentukan kapan harga jenuh beli atau jenuh jual. Namun, RSI juga sangat berguna untuk tujuan tersebut.
Pada gambar di atas, Anda bisa mengamati grafik yang sama sebelumnya—namun dengan menerapkan RSI. Sebagaimana sebelumnya, shooting star terbentuk pada saat harga berada pada kondisi jenuh beli (RSI berada di atas level 80)
Catatan : Pada gambar di atas, RSI yang digunakan adalah pada level 80 dan 20, berbeda dengan defaultnya yang tertera 70 dan 30. Level 80 dan 20 merepresentasikan harga berada pada level ekstrim
Penerapan level 80 dan 20, mungkin saja akan berdampak pada minimnya transaksi, tetapi trading yang dilakukan akan lebih tinggi kualitasnya disebabkan harga lebih memungkinkan untuk berbalik pada level ekstrim.
Kesimpulan
Teknik menganalisa candlestick pada grafik secara efektif akan membantu kualitas yang lebih baik dalam mengambil keputusan untuk masuk posisi trading.
Tentu saja tidak setiap transaksi bisa menguntungkan. Namun, yang paling penting dalam contoh pembahasan di atas adalah bagaimana meningkatkan keahlian dan keterampilan dalam membaca variasi dari pola candlestick yang dikombinasikan dengan perangkat indikator lainnya, sehingga kita dapat meraih profit dengan cara fokus pada kualitas ketimbang kuantitas (trading)
Sebagai trader, kita bebas mengkombinasikan pola-pola candlestick dengan beragam indikator lainnya, semisal dengan fibo retracement atau pun moving average dsb, namun jangan terlalu rumit dan banyak indikator yang dilekatkan pada grafik, karena akan menjerumuskan kita pada kompleksitas saat menganalisa.
Jika Anda sebagai trader baru, Kami merekomendasikan untuk mencoba teknik yang berlaku pada semua tren, semisal trading dengan menggunakan Fibonacci retracement atau pun divergensi, baik reguler divergence maupun hidden divergence.
Semoga bisa menginspirasi !