Beijing alami ledakan konsumsi selama liburan Festival Perahu Naga

0
79

Pelacak arus pelanggan di 60 distrik komersial utama di Beijing mencatat 20,68 juta entri selama liburan Festival Perahu Naga tahun ini, naik 76,8 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Menurut Biro Perdagangan Kota Beijing, kota itu telah membukukan pasar konsumsi yang aktif dan teratur selama liburan tersebut, yang berlangsung dari Kamis (22/6) hingga Sabtu (24/6).

Data statistik menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan yang dipantau di Beijing, termasuk toserba, supermarket, gerai khusus (specialty store), dan berbagai bisnis di sektor katering serta e-commerce, mencatatkan total penjualan sebesar 2,47 miliar yuan (1 yuan = Rp2.089) atau sekitar 344 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp14.998), dengan angka yang dilaporkan oleh bisnis toko fisik naik 29 persen (yoy).

Jingxi Joy City yang baru di Distrik Shijingshan, Beijing, menarik banyak pelanggan selama liburan tersebut.

Kompleks komersial dan perkantoran perkotaan itu menghadirkan lebih dari 200 merek ke kota tersebut, termasuk lebih dari 60 toko yang dibuka di wilayah itu untuk pertama kalinya, serta lebih dari 40 toko utama dan workshop kustomisasi.

“Awalnya, saya berencana mengunjungi Jingxi Joy City saat cuaca lebih dingin, dan mengira mungkin jumlah pengunjungnya akan lebih sedikit pada malam hari.

Namun, saya terkejut karena masih ada keramaian.

Jingxi Joy City menjadi destinasi baru yang bagus untuk dikunjungi,” ungkap Peng Feng, seorang penduduk Beijing.

Distrik komersial kenamaan maupun atraksi trendi terlihat ramai dengan aktivitas konsumsi selama liburan Festival Perahu Naga.

Pasar malam juga berkontribusi pada vitalitas, dengan restoran, toko barbeku, dan bar yang dipenuhi pelanggan.

Berbagai distrik bisnis, seperti Huaxi LIVE, Hopson One Mall, dan Shine Hills, meluncurkan kawasan kuliner jalanan (street food) larut malam untuk liburan tersebut.

China Central Place memperkenalkan banyak tempat makan dan merek anggur baru, seperti Jing-A Brewing Co., sehingga menciptakan suasana yang semarak.

Menurut data bisnis China UnionPay, konsumsi komoditas fisik pada malam hari meningkat sebesar 44 persen secara tahunan (yoy).

Konsumsi kuliner dan jasa pada malam hari mengalami peningkatan masing-masing sebesar 65,9 persen dan 32,3 persen (yoy).

Pasar budaya dan pariwisata di Beijing juga mendongkrak arus pelanggan melalui berbagai aktivitas.

Pada hari pertama liburan Festival Perahu Naga, sebuah pesta kebun Festival Perahu Naga digelar di Beijing Garden Expo Park.

Para pengunjung berpartisipasi dalam beragam aktivitas rakyat di jalanan pejalan kaki, seperti membuat tali warna-warni, patung kecil dari adonan, dan kantong parfum.

“Tahun ini, ada banyak proyek yang menyuguhkan pengalaman, dan para staf juga menghadirkan kegiatan yang lazim diadakan, seperti lukisan dahi.

Sambil bersenang-senang, saya juga mendapatkan pengetahuan,” kata seorang pengunjung bermarga Xu, yang juga menikmati pertunjukan opera dan kostum etnik selama perayaan.

Meski musim panas membawa cuaca yang terik, tempat-tempat wisata utama menerima banyak kunjungan turis yang terlihat antusias.

Sebanyak 639 agen perjalanan di Beijing mengadakan 7.616 grup tur domestik dan melayani 180.200 orang turis dalam format grup, meningkat 138 persen dibandingkan periode yang sama pada 2019.

Selain itu, tiket juga dengan cepat terjual habis untuk tempat-tempat wisata seperti Kota Terlarang, Istana Pangeran Gong, dan Planetarium Beijing.

Selama liburan Festival Perahu Naga, sebanyak 129 teater di Beijing mementaskan 203 sandiwara, dengan total 708 pertunjukan, menarik lebih dari 200.000 penonton dan meraup pendapatan tiket hampir 60 juta yuan.

Jumlah pertunjukan, kehadiran penonton, dan pendapatan tiket, semuanya mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan liburan Festival Perahu Naga pada 2019.

Permintaan untuk pengalaman budaya dan aktivitas rekreasi sepenuhnya terpenuhi selama liburan Festival Perahu Naga tahun ini.

Jumlah wisatawan dan total pendapatan pariwisata melampaui angka dari periode yang sama pada 2019, yang menunjukkan tren pemulihan di pasar budaya dan pariwisata, menurut seorang pejabat di Biro Kebudayaan dan Pariwisata Kota Beijing.