Bank of Japan kembali mempertahankan suku bunga pada level yang sangat rendah pada hari Selasa dan sedikit mengubah retorika seputar kebijakan kontrol kurva imbal hasil (YCC) obligasi, bersamaan dengan memperkirakan laju inflasi masih akan tetap tinggi di tahun-tahun mendatang.
BOJ mempertahankan suku bunga jangka pendek pada -0,1%, dan mengatakan bahwa mereka akan menggunakan batas atas dari YCC -1% sebagai batas referensi untuk operasi pasar. Langkah ini mencerminkan sedikit perubahan dalam pesan BOJ mengenai kebijakan YCC yang ketat, dan dapat mencerminkan fleksibilitas yang lebih besar.
“Ketidakpastian yang sangat tinggi di sekitar ekonomi dan pasar keuangan di dalam dan luar negeri, sudah sepantasnya bagi bank untuk meningkatkan fleksibilitas dalam melakukan kontrol kurva imbal hasil,” sebut BOJ dalam sebuah pernyataan.
Bank sentral jepang itu saat ini membebaskan imbal hasil obligasi 10 tahun untuk bergerak dalam kisaran -1% hingga 1%, sebagai bagian dari kebijakan YCC, sembari mempertahankan suku bunga tersebut tidak berubah. BOJ juga mengatakan akan melanjutkan laju pembelian aset dan pelonggaran kuantitatif untuk menstimulasi ekonomi, dengan alasan ketidakpastian yang terus berlanjut mengenai inflasi yang lebih tinggi dan memburuknya kondisi ekonomi global.
Langkah ini diambil ketika bank sentral terus berjuang untuk menjaga keseimbangan antara mendukung perekonomian Jepang, membendung pelemahan yen lebih lanjut dan juga upaya pengendalian laju inflasi yang tinggi, yang pihaknya memperkirakan inflasi konsumen inti (tidak termasuk makanan segar) akan tetap berada di atas target 2% hingga tahun fiskal 2024, dan bahwa risiko terhadap harga “condong ke atas untuk tahun fiskal 2023.”
BoJ juga memperkirakan kenaikan harga akan mengalami kenaikan melampaui perkiraan sebelumnya, terutama karena tingginya biaya impor dan dibebankan kepada konsumen oleh bisnis lokal. Data terbaru menunjukkan bahwa inflasi konsumen Jepang meningkat di atas perkiraan pada bulan September, sementara inflasi di Tokyo juga tumbuh melebihi ekspektasi pada bulan Oktober. Inflasi konsumen tetap berada di atas kisaran target BOJ selama 18 bulan berturut-turut.
Yen turun 0,5% setelah keputusan BOJ, sempat menyentuh kembali level 150 terhadap dolar AS karena keputusan tersebut mengecewakan para pelaku pasar yang mengharapkan langkah yang lebih hawkish. Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang bertenor 10 tahun memangkas beberapa kenaikan setelah keputusan tersebut, bergerak lebih jauh di bawah batas atas 1%.