Panduan Untuk Para Trader: ECB, Kebijakan Dan Pengaruh Terhadap Euro
Bank Sentral Eropa, European Central Bank (ECB) berkantor pusat di Frankfurt, Jerman. Didirikan pada tahun 1998 yang terbentuk atas Perjanjian Amsterdam. Bank Sentral Eropa berbeda dengan bank sentral lainnya karena ia mengontrol kebijakan moneter untuk seluruh zona euro. Negara-negara yang termasuk dalam zona euro termasuk Austria, Belgia, Siprus, Estonia, Finlandia, Prancis, Jerman, Yunani, Irlandia, Italia, Latvia, Lituania, Luksemburg, Malta, Belanda, Portugal, Slovakia, Slovenia, dan Spanyol.
Apa Itu ECB
Bank Sentral Eropa berperan sebagai bank sentral untuk 19 negara yang termasuk dalam zona euro. Bank Sentral Eropa diawasi oleh dewan pemerintahan yang terdiri dari enam anggota dewan eksekutif, dengan satu orang menjabat sebagai presiden. Anggota dewan eksekutif ditunjuk oleh Dewan Eropa.
Tujuan utama Bank Sentral Eropa adalah untuk menjaga stabilitas harga. Mereka menggunakan kebijakan moneter untuk mendukung perekonomian dan penciptaan lapangan kerja.
Mandat Utama ECB Pada Ekonomi
Mandat atau tujuan utama Bank Sentral Eropa adalah stabilitas harga. Stabilitas harga merupakan pengendalian inflasi, Harmonized Index of Consumer Prices (HICP) dan nilai tukar EUR.
1. Stabilitas Harga – yaitu stabilitas harga atau inflasi
2. Stabilitas keuangan – Melalui kontrol stabilitas harga dan terkadang mekanisme lainnya.
Stabilitas harga
Dalam upayanya menjaga stabilitas harga, Bank Sentral Eropa mempengaruhi suku bunga jangka pendek untuk Kawasan zona euro. Saat ini target suku bunga Bank Sentral Eropa berada di bawah, atau mendekati, 2%. Meskipun target inflasi mereka memiliki peran besar, namun data PDB dan pengangguran juga memiliki pengaruh besar pada keputusan yang diambil oleh para legislatif.
Jika inflasi naik di atas 2%, Bank Sentral Eropa akan memberi sinyal untuk menaikkan suku bunga guna memperketat ekspansi ekonomi zona euro dengan menurunkan inflasi. Jika angka pengangguran meningkat dan ekonomi melambat, bank mungkin harus membuat keputusan untuk menurunkan suku bunga, untuk merangsang ekonomi dan pertumbuhan sektor lapangan kerja. Suatu periode inflasi yang meningkat dan pengangguran yang meningkat akan mengharuskan para pembuat kebijakan untuk mempertimbangkan pro dan kontra dari pengetatan ekonomi untuk mengendalikan inflasi atau mendorong ekonomi untuk penciptaan lapangan pekerjaan.
Stabilitas Keuangan
Bank Sentral Eropa juga berperan besar dalam menjaga stabilitas sistem keuangan zona euro. Pada saat krisis mereka dapat melakukan ini dengan menambahkan likuiditas ke sistem perekonomian, baik dengan membeli obligasi di pasar terbuka atau menurunkan suku bunga ke tingkat yang sangat rendah untuk membantu debitur yang tertekan membayar kembali kewajiban mereka. Jika Bank Sentral Eropa tidak menambah likuiditas pada saat krisis, seluruh sistem keuangan bisa runtuh.
Bagaimana Suku Bunga ECB Mempengaruhi Euro
Pengaruh suku bunga terhadap Euro
Keputusan Bank Sentral Eropa dapat mempengaruhi nilai Euro melalui perubahan ekspektasi suku bunga. Trader harus memahami bahwa mata uang cenderung menguat ketika ekspektasi suku bunga meningkat, tidak hanya dari kenaikan suku bunga nominal.
Misalnya, jika Bank Sentral Eropa mempertahankan suku bunga tidak berubah tetapi juga mengeluarkan panduan ke depannya bahwa ECB mengharapkan lebih banyak kenaikan suku bunga di masa depan, nilai Euro juga cenderung akan menguat.
Program pelonggaran kuantitatif (QE) memiliki pengaruh yang serupa terhadap suku bunga di Euro. Pelonggaran kuantitatif adalah pembelian sekuritas di pasar terbuka oleh Bank Sentral untuk merangsang perekonomian dan menambah likuiditas ke sistem keuangan. Secara historis, hal itu hanya dilakukan pada saat krisis keuangan. Peningkatan pelonggaran kuantitatif mengurangi nilai Euro karena meningkatkan jumlah uang yang beredar.
Tingkat suku bunga berdampak pada perekonomian
Bank Sentral Eropa menurunkan suku bunga ketika mencoba untuk merangsang ekonomi (PDB) dan meningkatkan suku bunga ketika mencoba menahan inflasi yang disebabkan oleh operasi ekonomi di atas potensi (overheating).
Suku bunga yang lebih rendah merangsang ekonomi dalam beberapa cara:
1. Bisnis dapat meminjam uang dan berinvestasi dalam proyek yang akan menerima hasil melampaui tingkat risiko pinjaman.
2. Ketika suku bunga lebih rendah, pasar saham didiskonkan pada tingkat yang lebih rendah, yang mengarah pada menguatnya nilai pasar saham.
3. Orang-orang menginvestasikan uang mereka ke dalam perekonomian (saham dan aset lainnya) karena mereka dapat memperoleh keuntungan yang melampaui suku bunga yang saat ini rendah.
Trading memanfaatkan keputusan suku bunga ECB
Tabel di bawah ini menampilkan skenario yang mungkin berasal dari perubahan ekspektasi suku bunga. Trader dapat menggunakan informasi ini untuk memperkirakan apakah mata uang tersebut kemungkinan akan ter apresiasi atau terdepresiasi dan cara memperdagangkannya.
Ekspektasi Pasar | Hasil Aktual | Pengaruh Yang Dihasilkan |
Suku Bunga Naik | Suku Bunga Ditahan | Mata uang Depresiasi |
Suku Bunga Turun | Suku Bunga Ditahan | Mata uang apresiasi |
Suku Bunga Ditahan | Suku Bunga Naik | Mata uang apresiasi |
Suku Bunga Ditahan | Suku Bunga Dipangkas | Mata uang Depresiasi |
Sebagai contoh, EUR / USD, di mana Bank Sentral Eropa mengakhiri program pelonggaran kuantitatifnya yang sudah lama. Mengakhiri program pelonggaran kuantitatif berarti bank sentral tidak lagi menambahkan lebih banyak uang ke sistem perekonomian. Pada 13 Desember 2018, Bank Sentral Eropa mengumumkan berakhirnya program pelonggaran kuantitatif, yang menyebabkan apresiasi di Euro karena mengisyaratkan bahwa lebih sedikit uang dari yang diharapkan dalam perekonomian.
Poin Penting Dari ECB Dan Perdagangan Forex
- Bank Sentral Eropa berperan sangat penting terhadap nilai tukar Euro.
- Euro cenderung ter apresiasi atau terdepresiasi tergantung pada perubahan ekspektasi tingkat suku bunga, tidak hanya pada perubahan aktual.
- Pelonggaran kuantitatif memiliki efek yang mirip dengan perubahan suku bunga. Perubahan ekspektasi pelonggaran kuantitatif akan berdampak pada Euro.
Meningkatnya inflasi tidak berarti Bank Sentral Eropa akan menaikkan suku bunga, itu tergantung pada keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan inflasi. ECB akan menaikkan suku bunga jika inflasi mendekati, target, atau di atas target – di mana mandat utama ECB adalah untuk menjaga stabilitas harga (inflasi).