JAVAFX – Pada hari Kamis (5/3), Bank Indonesia (BI) tengah memperkirakan perekonomian global dan Indonesia bakal kembali menggeliat positif pada bulan April mendatang setelah melewati puncak dari penyebaran wabah virus corona.
Bank Indonesia menggunakan model V-shape dalam menggambarkan dampak perekonomian global dan Indonesia di tengah epidemi virus Covid-19 yang kian meluas hingga keseluruh dunia.
Berdasarkan model V-shape tersebut, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan pihaknya meyakini tingkatan terendah (bottom) akan terjadi pada Februari dan Maret lalu kemudian diprediksi akan melonjak pada bulan April.
Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa “Perekonomian akan kembali menggeliat positif diperkirakan mulai bulan April.”
Sinyal kebangkitan ekonomi Cina tersebut terus dipantau oleh Gubernur BI yang sempat mati suri akibat merebaknya wabah virus covid-19.
Lebih dari 3.000 orang telah terbunuh oleh virus corona, sekitar 3,4% dari mereka yang terinfeksi jauh di atas tingkat kematian akibat flu musiman di bawah 1%. Virus itu terus menyebar dengan cepat di luar pusat wabah di Cina, dengan Italia semalam melaporkan lompatan kematian menjadi total 79.
Ditempat lain, Kelompok negara yang tergabung dalam G7 saat ini sedang menyusun pernyataan tentang bagaimana mereka berencana untuk melunakkan pukulan ekonomi global sebagai dampak dari virus corona dan mengoordinasikan penurunan suku bunga bank sentral.
Negara-negara G7 akan berjanji untuk bekerja sama untuk mengurangi kerusakan ekonomi mereka dari epidemi yang terus menyebar cepat hingga keseluruh dunia. Amerika Serikat yang sebagai ketua G7 pada tahun ini mengatakan menteri keuangan dan gubernur bank sentral akan mengadakan konferensi pada hari Selasa pagi untuk membahas langkah-langkah untuk menangani epidemi dan dampak ekonominya.
Pasar keuangan global telah merosot tajam pada hari Senin kemarin karena bank sentral dari Jepang, Inggris dan Prancis mengikuti jejak Federal Reserve dengan mengatakan mereka siap untuk mendukung ekonomi global.
“Setidaknya ada empat indikasi mulai bergerak kembalinya ekonomi Tiongkok saat ini,” tambahnya.
Pertama, aktivitas pelabuhan-pelabuhan di Tiongkok mulai meningkat. Kedua, trafik lalu lintas di kota-kota negara tersebut semakin tinggi. Ketiga, konsumsi batubara mulai meningkat. Keempat, tingkat keramaian di kota-kota Tiongkok kembali naik. “Ini juga menandakan indikasi sudah kembali hidupnya aktivitas di sana,” pungkas Perry.