Bagaimana Arah Pergerakan Gold Dalam Dua Tahun Mendatang ?

0
193

Untuk catatan kita semua, tahun 2011, Gold mencapai rekor tertingginya sepanjang masa di level 1920.80 dan setelah sembilan tahun, Gold kembali naik dan pecah rekor hingga level 2074.93. Betul sekarang covid-19 merajarela, dan ada potensi menaikkan Gold, tapi produksi vaksin dan obat juga terus di lakukan dan saat ini banyak negara seperti Rusia, Cina, Amerika telah memasuki fase ketiga uji vaksin yaitu di ujicoba kepada manusia (sukarelawan). Jadi hal ini berpotensi juga melemahkan Gold seperti saat bulan Agustus 2020 Rusia mengumumkan vaksinnya yang sempat membuat Gold turun tajam hingga level 1862.43. Tapi karena dianggap belum aman karena belum dinyatakan lulus fase ketiga, maka Gold kembali naik ke level 1992.25. Ada kemungkinan, akhir thn 2000 atau awal tahun 2001, beberapa vaksin di prediksi sudah di nyatakan aman dan siap di produksi massal, walaupun mungkin masih terbatas. Tapi adanya pengumuman vaksin ini walau terbatas dapat mendorong emas melemah cukup tajam.

Tahun 2011 ketika pecah rekor sepanjang masa di level 1920.80, lalu terkonsolidasi di tahun 2012, dan akhirnya di bulan April tahun 2013 ada kabar mengejutkan di mana Siprus akan menjual cadangan emasnya sehingga pelaku pasar ikut-ikutan jual Emas karena khawatir Gold merosot tajam. Akhirnya Gold merosot setelah menembus level 1520.00 di bulan April 2013 ke level terendah bulan Juni 2013 di level 1180.14.

Kondisi di tahun 2011-2013 di prediksi akan terjadi kembali di tahun 2020-2021 atau tahun 2020-2022, di mana Gold yang sudah memecahkan rekor baru sepanjang masa akan terkonsolidasi dan kemudian cenderung kembali melemah jika pandemi Covid-19 ini menurun terutama jika vaksin da obat Covid-19 ini sudah di nyatakan aman dan siap di produksi massal.

Dalam masa penantian ini, jika Gold mampu menembus area level 1850.00-1860.00, maka Gold di prediksi akan terus melemah menuju level 1780.00 sesuai penutupan Juni 2020 dan pembukaan Juli 2020.