Puluhan juta warga Amerika pada Jumat (23/12) mengalami suhu yang membekukan tulang, kondisi badai salju, pemadaman listrik dan pembatalan liburan karena tibanya badai musim dingin, yang menurut peramal cuaca hampir belum pernah terjadi sebelumnya dalam cakupan seperti ini.
Sekitar 60 persen populasi Amerika mendapat peringatan cuaca musim dingin ini.
Layanan Cuaca Nasional NSW mengatakan lebih dari 200 juta orang diberi peringatan cuaca musim dingin ini.
Peta layanan cuaca “menggambarkan salah satu peringatan dan saran cuaca musim dingin terbesar yang pernah ada,” kata peramal cuaca.
Menurut situs pelacakan pesawat FlightAware, lebih dari 3.400 penerbangan domestik, atau penerbangan yang akan masuk dan keluar Amerika telah dibatalkan pada Jumat ini, sehingga memicu terjadinya kekacauan ketika warga berupaya pulang kampung untuk libur Natal.
Beberapa bandara, termasuk bandara internasional Seattle-Tacoma menutup landasan pacu.
Sementara itu lebih dari 458.000 rumah dan toko mengalami pemadaman listrik pada Jumat pagi.
Badai besar membentang dari perbatasan ke perbatasan.
Di Kanada, WestJet membatalkan semua penerbangan di bandara internasional Toronto-Pearson, mulai pukul 09.00 waktu setempat.
Sementara di Meksiko, para migran terpaksa menunggu di dekat perbatasan Amerika dalam suhu yang sangat dingin, ketika mereka menunggu keputusan Mahkamah Agung Amerika tentang apakah dan kapan akan mencabut pembatasan era pandemi yang mencegah banyak orang mencari suaka.
Presiden Joe Biden pada Kamis (22/12) sore sudah mengingatkan “ini tidak seperti hari bersalju ketika Anda masih kecil.
Ini hal yang serius.” NSW mengatakan siklon bom – yaitu ketika tekanan atmosfer turun sangat cepat dalam badai yang kuat – telah berkembang di dekat Great Lakes, memicu kondisi badai salju, termasuk angin kencang dan salju.