Ayatollah Khamenei: Tidak Ada Salahnya Lakukan Kesepakatan Nuklir Dengan Barat

0
75

Pemimpin tertinggi Iran, Minggu (11/6), mengatakan kesepakatan dengan Barat mengenai program nuklir Teheran dimungkinkan jika infrastruktur nuklir negara itu tetap utuh, di tengah kebuntuan antara Teheran dan Washington untuk menghidupkan kembali pakta nuklir 2015.

Pembicaraan tidak langsung selama berbulan-bulan antara Teheran dan Washington untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir dengan enam negara kuat terhenti sejak September, dan kedua pihak saling menuduh pihak lain mengajukan tuntutan yang tidak masuk akal.

Persetujuan yang diberikan oleh Ayatollah Ali Khamenei itu datang beberapa hari setelah Teheran dan Washington membantah laporan bahwa kedua negara hampir mencapai kesepakatan sementara di mana Teheran akan mengekang program nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi.

“Tidak ada yang salah dengan kesepakatan (dengan Barat), tapi infrastruktur industri nuklir kita tidak boleh disentuh,” kata Khamenei, menurut media pemerintah.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menolak memberikan komentar khusus atas pernyataan Khamenei itu.

Dia menegaskan kembali sikap pemerintahan Presiden Joe Biden bahwa Amerika Serikat “berkomitmen untuk tidak pernah mengizinkan Iran memperoleh senjata nuklir.” “Kami percaya diplomasi adalah cara terbaik untuk mencapai tujuan itu dengan dasar yang dapat diverifikasi dan bertahan lama, tetapi presiden juga telah menjelaskan bahwa kami belum menyingkirkan opsi apa pun dari perundingan,” katanya, menyiratkan kemungkinan aksi militer.

Perjanjian tahun 2015 itu membatasi aktivitas pengayaan uranium Iran untuk mempersulit Teheran mengembangkan senjata nuklir, sebagai imbalan atas pencabutan sanksi internasional.

Presiden Donald Trump ketika itu menarik Amerika serikat keluar dari pakta tersebut pada tahun 2018 dan menerapkan kembali sanksi yang telah melumpuhkan ekonomi Iran.

Sejak itu Iran secara bertahap melakukan pengayaan nuklir melampaui pembatasan yang ada dalam kesepakatan dan menghidupkan kembali kekhawatiran AS, Eropa, dan Israel bahwa Iran mungkin berusaha membuat bom atom.