Setelah Singapura dan Korea Selatan, nampaknya Australia di prediksi akan mengalami resesi juga. Korea Selatan mencatat pertumbuhan ekonomi negatif selama dua kuartal berturut-turut dalam satu tahun. Setelah Korea Selatan, resesi nampaknya mulai menghampiri Australia. Ekonomi Australia di perkirakan mengalami kontraksi terdalam sepanjang sejarah pada kuartal kedua tahun 2020 ini dan defisit neraca perdagangannya yang terbesar sejak perang dunia kedua.
Jika sesuai prediksi bahwa pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua tahun 2020 yaitu di bulan April-Juni sebesar -7%, maka Australia akan masuk dalam resesi untuk pertama kalinya sejak 30 tahun lalu.Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Australia mengalami pertumbuhan sebesar -0.3% di kuartal pertama tahun 2020. Defisit anggaran Australia membengkak dari AUS$ 86 Miliar pada tahun sebelumnya menjadi defisit AUS$ 185.
Resesi yang di prediksi akan menimpa Australia karena lockdown untuk mencegah penularan virus Covid-19. Akibat lockdown ini, kegiatan ekonomi terhenti terutama di negara bagian Victoria di kota Melbourne yang kasusnya tertinggi di Australia. AUDUSD kemarin telah alami penurunan dari level 0.7161 ke level 0.7089. Hari ini, AUDUSD di prediksi naik ke level 0.7142. Jika tidak tembus level 0.7145 maka AUDUSD di prediksi dapat turun kembali ke level 0.7070.